Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Wapres: Khatib Jangan Kobarkan Dakwah Intoleran

Emir Chairullah
14/2/2020 17:40
Wapres: Khatib Jangan Kobarkan Dakwah Intoleran
Wapres Ma’ruf Amin saat membuka Rakernas dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (14/2)(MI/Emir Chaerullah)

PARA khatib diharapkan tidak mengobarkan dakwah atau ceramah bernada intoleran kepada jamaahnya. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, sikap intoleransi yang dibangun bisa berakibat munculnya gejala radikalisme yang mengarah ke terorisme.

“Dalam khotbah jangan bangun narasi permusuhan seakan kita masih perang dengan Belanda,” kata Wapres Ma’ruf saat membuka Rakernas dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (14/2).

Seharusnya, tambah Wapres, khatib berusaha membawa kemanfaatan dalam perbaikan kehidupan masyarakat. Apalagi setiap omongan khatib berpotensi memengaruhi cara berpikir dan bertindak masyarakat. “Perlu diarahkan ceramahnya agar bisa memberi manfaat,” ujarnya.

Karena itu, ujarnya, khatib jangan menimbulkan kegaduhan di masyarakat melalui ceramah yang provokatif. Ma’ruf mengatakan, dakwah harus berada dalam bingkai kenegaraan dan kebangsaan. Komiten ini harus dimiliki para khatib. Karena itu khatib omongannya betul-betul harus bawa kemaslahatan, kemanfaatan, perbaikan untuk dunia dan agama,” tegasnya.

Menurut Ma’ruf, Indonesia sudah memiliki komitmen sebagai Negara Kesatuan NKRI dengan Pancasila sebagai dasar negara. "Karena itu, maka dalam perspektif Islam, artinya kesepakatan, titik temu. Saya sebutnya negara kesepakatan," ujarnya. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya