Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PARA khatib diharapkan tidak mengobarkan dakwah atau ceramah bernada intoleran kepada jamaahnya. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebutkan, sikap intoleransi yang dibangun bisa berakibat munculnya gejala radikalisme yang mengarah ke terorisme.
“Dalam khotbah jangan bangun narasi permusuhan seakan kita masih perang dengan Belanda,” kata Wapres Ma’ruf saat membuka Rakernas dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (14/2).
Seharusnya, tambah Wapres, khatib berusaha membawa kemanfaatan dalam perbaikan kehidupan masyarakat. Apalagi setiap omongan khatib berpotensi memengaruhi cara berpikir dan bertindak masyarakat. “Perlu diarahkan ceramahnya agar bisa memberi manfaat,” ujarnya.
Karena itu, ujarnya, khatib jangan menimbulkan kegaduhan di masyarakat melalui ceramah yang provokatif. Ma’ruf mengatakan, dakwah harus berada dalam bingkai kenegaraan dan kebangsaan. Komiten ini harus dimiliki para khatib. Karena itu khatib omongannya betul-betul harus bawa kemaslahatan, kemanfaatan, perbaikan untuk dunia dan agama,” tegasnya.
Menurut Ma’ruf, Indonesia sudah memiliki komitmen sebagai Negara Kesatuan NKRI dengan Pancasila sebagai dasar negara. "Karena itu, maka dalam perspektif Islam, artinya kesepakatan, titik temu. Saya sebutnya negara kesepakatan," ujarnya. (M-4)
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya pemulihan harmoni sosial di tengah masyarakat Cidahu, Sukabumi, setelah insiden perusakan rumah yang diduga dijadikan tempat ibadah.
Tidak hanya karena secara geografis wilayahnya berbukit-bukit dengan ketinggian 760 meter di atas permukaan laut (mdpl), tetapi juga karena desa itu tak ubahnya Indonesia mini dengan beragam agama.
BUPATI Intan Jaya, Papua Tengah, Aner Maisini mengungkapkan Hari Raya Idul Adha merupakan momen untuk memperkuat solidaritas dan toleransi umat beragama.
"Setiap ada hari besar keagamaan, warga tanpa memandang keyakinan dan namanya berkumpul, saling pengucapan selamat," jelas Kepala Dusun Thekelan Agus Supriyo.
Dialog antaragama merupakan sarana yang sangat penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, membangun hubungan antaragama yang baik dan bermakna.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved