Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan prajurit tidak perlu resah mengenai kasus dugaan kerugian yang tengah melanda Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI). Mahfud menyebut bahwa likuiditas milik Asabri masih ada.
"Sehingga untuk keperluan setiap bulan masih ada," ujar Mahfud ketika menghadiri promotor putri Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin, Siti Ma'rifah di Jakarta, hari ini.
Baca juga: Mahfud MD Ungkap Modal ASABRI Turun Rp17 Triliun dalam Setahun
Ia juga menuturkan dugaan penurunan aset Asabri sekitar Rp17,4 triliun. Namun, Mahfud mengungkapkan menurut informasi yang ia dapatkan jumlah aset yang turun lebih besar sekitar Rp17,6 triliun. "Itu tentu harus diperiksa," tuturnya.
Kasus Asabri, ucapnya, saat ini tengah ditangani oleh Kepolisian. Tetapi ia belum dapat memastikan permasalahan di Asabri mirip dengan kasus hukum PT Asuransi Jiwasraya. Ia menekankan permasalahan yang menimpa Asabri tetap harus diperiksa.
"Ya tergantung bagaimana nanti kasus hukumnya. Hukumnya memeriksa itu semua, tapi menurut saya harus diperiksa," tukasnya.
Seperti yang sudah diberitakan, kasus Asabri kini masuk kewenangan penegak hukum. Mahfud mengatakan negara menjamin hal itu tidak akan mengganggu hak nasabah, yakni 350 ribu dari TNI dan 600 ribu dari Polri.
Menurutnya, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan akan memastikan hak nasabah ASABRI terjamin di tengah pengusutan dugaan korupsi oleh penegak hukum. Kepolisian akan fokus mengungkap kasus ini untuk membuktikan dugaan tersebut. (Ind/A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved