Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
MENTERI Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sedih menanggapi suara yang mendorong kemungkinan pecah perang antara RI dan Tiongkok terkait situasi di Laut China Selatan.
Melalui akun Facebook terverifikasi @luhutbinsar.pandjaitan, jenderal bintang empat mengungkapkan pemikiran terkait persoalan itu.
"Saya termasuk yang sedih ketika ada situasi di Laut China Selatan, belum lama ini ada suara-suara yang mengusung kemungkinan pecah perang antara RI dengan Tiongkok, 'demi kedalauatan NKRI'" tulis dia.
Baca juga: Mahfud MD ke Dubes Tiongkok: Kalau Ada Nelayan Masuk, Kami Usir
Pemberitaan yang bermula dari informasi di media sosial tersebut, sambung dia, kemudian menyulut kemarahan masyarakat karena ketidaklengkapan informasi atau ketidakpahaman mengenai beda antara ZEE dan laut teritori nasional. Yang muncul adalah kemarahan atau rasa ketersinggungan yang besar.
"Pada satu sisi, saya maklum ini mencerminkan kuatnya nasionalisme masyarakat, tetapi tentu tidak semua perselisihan atau pelanggaran peraturan internasional harus berakhir dengan pecahnya perang. Perang atau 'cara lain' itu tidak pernah menguntungkan siapapun, karena sesungguhnya tidak ada yang benar-benar memenangkan sebuah peperangan."
Baca juga: Nelayan Ikut Jaga Kedaulatan Natuna
"Lebih menyedihkan lagi ketika saya dan Menhan RI Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan yang bernada menyejukkan, kami di-bully sebagai 'penakut' dan malah ada koran yang menyindir karir dan korps saya di ketentaraan dulu yang sebenarnya tidak relevan dibandingkan. Saya sedih karena serangan tersebut masuk wilayah pribadi, dan melenceng dari pokok permasalahan. Apakah mereka tahu bahwa saya sebagai seorang prajurit pernah berperang dan pernah hampir mati karena perang?"
Kunjungan satu hari Presiden Joko Widodo ke pulau Natuna Besar, sambung dia, jelas mengirim pesan yang kuat. Pernyataan Pak Jokowi juga menjelaskan dengan nada sejuk apa yang sesungguhnya terjadi di laut di utara Natuna bukanlah pelanggaran wilayah teritori Indonesia.
Baca juga: Kapal TNI-AL akan Tetap Berada di Natuna
Penjelasan Presiden tersebut efektif menurunkan tensi di dalam negeri tetapi sekaligus memberi isyarat halus kepada negara-negara lain. "Menurut saya, ini bagian dari diplomasi yang canggih yang tidak menimbulkan ketersinggungan tapi memunculkan pengertian. Tanpa mengorbankan derajat dan harga diri bangsa."
"Intinya adalah, kita tidak pernah mengorbankan kedaulatan kita demi investasi asing (seperti kata pengamat), kita selalu melihat hubungan antar-negara dalam konteks yang pas dan yang penting, kita tentu berkaca pada diri sendiri, apa yang kurang dalam mengamankan perairan ZEE kita. Apakah karena kapal-kapal TNI-AL tidak cukup atau terlalu kecil, apakah berarti Bakamla (Badan Keamanan Laut, coast guard) kita tidak optimal? dan sebagainya."
Optimisme perang adalah jalan terakhir, jelas dia, juga berlaku ketika ada yang menanyakan kepada saya apakah pertikaian antara Amerika Serikat dan Iran akan menyulutkan pecahnya Perang Dunia 3.
"Saya optimistis tidak akan terjadi perang karena kedua pihak sadar pentingnya mengedepankan diplomasi tanpa berlanjut menjadi perang."
Ini merupakan kali kedua secara berturut turut Media Indonesia mendapatkan penghargaan dalam kategori yang sama, sebelumnya Media Indonesia memperoleh penghargaan serupa pada 2019.
Sejak awal halaman muka Media Indonesia mencuri perhatian publik.
MINUM kopi bukan hanya sebagai kebutuhan, melainkan juga sudah jadi gaya hidup kekinian masyarakat Indonesia, khususnya di kota besar.
Dalam mengelola kopi, sebaiknya mempertahankan mutu kopi, mulai bagaimana budi daya kopi yang baik hingga menjadi biji kopi yang siap olah.
Media Indonesia dan Metro TV dinilai aktif menyebarluaskan informasi kebencanaan selama 2019 keapda masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved