Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Ormas Capai Ratusan Ribu Indikasi Demokrasi Semarak

Abdillah Muhammad Marzuqi
25/11/2019 15:21
Ormas Capai Ratusan Ribu Indikasi Demokrasi Semarak
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) menyerahkan penghargaan kepada Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini dalam Ormas Award 2019(MI/SUSANTO)

SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Hadi Prabowo, mengungkapkan bahwa jumlah ormas di Indonesia sudah mencapai ratusan ribu berdasar data tertanggal 22 November 2019.

"Jumlah ormas yang ada di indonesia sekarang ini sudah capai 431.465 ormas," ucapnya dalam sambutan dalam Penganugerahan dan Penghargaan Ormas Tahun 2019 di Hotel Kartika Candra, Jakarta, Senin (25/11).

Menurut Hadi, jumlah itu didasarkan pada keterangan terdaftar yakni 27.015 ormas dan yang sudah berbadan hukum 404.379 ormas.

Jumlah ormas kategori pertama, 1.891 terdaftar di Kemendagri, 8.170 terdaftar di provinsi, dan 16.954 terdaftar di kabupaten/kota. Sementara jumlah ormas yang sudah berbadan hukum tercatat di Kemenkumham sebanyak 404.379 terdiri atas 226.994 ormas berbentuk yayasan, yang bersifat perkumpulan sebanyak 167.385. Sedangkan ormas yang tercatat di Kemenlu sebanyak 71 ormas.

Hadi berharap agar ormas yang ada di Indonesia dapat memberi manfaat pada masyarakat dan pemerintah. Ormas juga diharapakan dapat mempercepat pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara.

"Kemudian harapan kita bersama, eksistensi dan kesadaran kolektif akan benar-benar dapat ditingkatkan kualitasnya. Dan ormas bisa memberi kemanfaatan baik kepada masyarakat pemerintah dan tentu upaya percepatan berbagai tujuan NKRI," tambahnya.

Baca juga: Inilah Tujuan Kemendagri Gelar Ormas Awards 2019

Sosiolog Imam Prasodjo mengungkapkan bahwa jumlah ormas yang ada dalam suatu negara bisa menjadi salah satu indikator kualitas masyarakat sipil dalam negara tersebut. Semakin banyak ormas, semakin baik. Sebab negara otoriter tidak memberi ruang untuk tumbuhnya organisasi masyarakat.

"Semakin negara otoriter itu biasanya tidak memberi ruang pada tumbuhnya civil society," ucap Imam Prasodjo yang juga menjadi pembicara dalam acara penganugerahan itu.

Jumlah ormas itu juga menjadi dampak positif adanya kebebasan masyarakat sipil untuk independen.

"Semakin negara demokratis, maka tumbuh ormas-ormas itu itu menjadi merebak dimana-mana. Merebaknya ormas karena tidak adanya paksaan-paksaan.

Kebebasan yang dibuka lebar akan membuka independensi yang semakin baik," tegasnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik