Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono mengatakan pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, sedikitnya 74 terduga teroris telah ditangkap di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Tentunya kemarin di RDP sudah dijelaskan oleh bapak Kapolri bahwa sudah 74 yang terduga teroris yang telah diamankan dari berbagai daerah," kata Argo di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (21/11).
Terkait para terduga teroris itu saling berkaitan atau dalam jaringan yang sama. Argo menyebut, penyidik Densus 88 masih bekerja mendalami hasil penangkapan tersebut.
"Masih didalami oleh penyidik Densus 88, kaitannya seperti apa dan jaringan seperti apa. Masih dalam proses ya, kita tunggu saja nanti ya," sebutnya.
Baca juga: Soal Mutasi Kapolres Kampar, Kapolri: Masalah Etika
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Idham Azis menyebut polisi sudah menangkap 74 orang terduga teroris setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan.
Penangkapan yang dilakukan di 10 provinsi di Indonesia itu dipaparkan dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11) kemarin.
Berdasarkan hasil penyidikan, kata Idham, pelaku penyerangan terhadap Wiranto dan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka diduga terpapar ajaran terorisme melalui media sosial.
"Para pelaku merupakan kelompok Jamaah Ansharut Daulah atau yang biasa disebut JAD. Afiliasi pada ISIS. Para pelaku terpapar radikalisme melalui medsos sehingga memiliki tujuan menyerang pemerintah dan aparat kepolisian karena dianggap sebagai thogut," sebutnya.
Pengungkapan kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan yang terjadi pada 13 November 2019
Selain mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Polri juga berhasil menangkap 74 orang tersangka jaringan terorisme, yakni masing-masing di Sumatra Utara 30 orang, Jawa Barat 11 orang, Jawa Tengah 11 orang, Pekanbaru 5 orang, Banten 5 orang, Kalimantan Timur 4 orang, DKI Jakarta 3 orang, Aceh 2 orang, Jawa Timur 2 orang, dan Sulawesi Selatan 1 orang.
"Anak-anak Densus masih terus bergerak," pungkasnya.
Rapat Dengar Pendapat (RDP) itu dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry, sementara itu Idham Aziz didampingi Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmonto, Kabarhakam Komjen Firli, Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dan ada juga 34 Kapolda. (OL-2)
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Terduga teroris itu diringkus di kontrakan istri ketiganya di RT 001 RW 09 Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.
Lelaki kelahiran Padang 12 Agustus 1992 tersebut dibawa ke Rumah Tshanan Polda Metro Jaya (PMJ) guna di interogasi lebih lanjut.
Terduga teroris yang ahli merakit bom dan membuat senjata api bernama Wiji Santoso alias Patri alias Dwi, 44, ditangkap di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati, Kecamatan Beji, Depok
DETASEMEN Khusus 88 Antiteror tidak mengenal lelah. Selama seminggu terakhir terus bergerak memburu pelaku yang hendak melakukan aksi teror dan berhasil menangkap tiga lagi di Serang,
Selama ini mereka bekerja sama dengan Mujahid Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Serta, bertugas menjadi pengirim logistik dan fasilitator pemberangkatan ke Suriah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved