Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGAMAT Intelijen dan Terorisme Ridlwan Habib menilai ustaz yang aktif di media sosial perlu membantu mengantisipasi penyebaran paham radikal. Mereka diminta membantu pemerintah melawan penyebaran radikalisme di dunia maya itu.
"Menkopolhukam Mahfud MD bisa mengumpulkan ustaz dan influencer yang viral di media sosial untuk menyampaikan bahwa yang dilakukan kelompok kecil seperti JAD itu menyimbang dan salah," ucap Ridlwan, Kamis (14/11).
Ridlwan mencontohkan ustaz yang aktif di media sosial seperti Abdul Somad, Hanan Attaki, dan Adi Hidayat. Mereka bisa digandeng untuk menyadarkan masyarakat terkait paham radikal lewat ceramah di media sosial.
Baca juga: Wapres: Semua Instrumen Perlu Waspadai Kelompok Teroris
"Ajak mereka bicara kepada milenial agar menjauhi kelompok-kelompok radikal. Menjauhi kelompok yang menyalahgunakan Islam secara salah," kata Ridlwan.
Selain menggalang kekuatan lewat media sosial, pemerintah perlu mengajak partai politik, tokoh agama, dan organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk menyuarakan hal yang sama.
Lanjutnya, mereka harus bersuara sekeras mungkin menolak paham radikal.
Ridlwan menyebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin hingga Wakil Ketua Syuro PKS Hidayat Nur Wahid harus gencar menyuaran antiradikalisme. Sebab pemerintah tidak dapat bergerak sendiri menangkal terorisme.
"Kalau yang berjuang hanya pemerintah, apalagi hanya polisi atau para pengiat yang aktif melawan terorisme, saya kira kurang efektif," tandasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved