Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MANTAN Kepala BNPT Ansyaad Mbai menegaskan pemerintah perlu membersihkan bibit radikal di seluruh instansi dan kementerian. Mereka yang terpapar harus ditindak.
"BNPT memberikan informasi siapa yang radikal sebagai contoh di BUMN, orang terpapar radikal sudah ada di posisi strategis. Ini harus dibersihkan," ujar Ansyaad, Jakarta, Kamis (14/11).
Ansyaad menambahkan seluruh instansi pemerintah harus berperan aktif memberantas radikalisme. Penanggulangan terorisme ini tidak bisa dilakukan hanya beberapa pihak.
"Whole goverment approach. Seluruh instansi pemerintah berperan (tangkal radikalisme), kita bisa berkaca dari hasil survei yang membuktikan tubuh pemerintah sudah terpapar radikalisme," ucapnya.
Baca juga: Wapres: Semua Instrumen Perlu Waspadai Kelompok Teroris
Menurutnya, arahan Menteri Agama Fachrul Razi yang melarang penggunaan niqab dan celana cingkrang dalam instansi pemerintah patut diapresiasi. Sebab, simbol itu merupakan ekspresi dari paham radikalisme.
"Walaupun memang beliau masuk dengan hal-hal kecil, di gaya berpakaian, harus diapresiasi, didukung," kata Ansyaad.
Ansyaad juga meminta pemerintah menggalang kekuatan narator aktif media sosial untuk mencegah penyebaran radikalisme lewat jejaring internet itu.
Media sosial kini dinilai berperan penting dalam penyebaran paham yang bertolak belakang dengan Pancasila.
"Ini kan perang narasi yang mempengaruhi orang, kita berkompetisi, ulama muda yang populer melawan mereka (kelompok radikal). Pemerintah tinggal fasilitasi," tutup Ansyaad. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved