Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
WAKIL Sekjen Bidang Organisasi DPP Partai Hanura Bona Simanjuntak mengaku kaget karena tidak ada satu pun kader Partai Hanura yang masuk dalam formasi Kabinet Indonesia Maju. Padahal partai yang tidak lolos syarat ambat batas parlemen itu sudah mengawal Jokowi sejak awal pencalonan hingga pelantikan sebagai Presiden.
"Pada prinsipnya Hanura merupakan partai pengusung Jokowi dan memiliki nilai lebih secara politik dalam kemenangannya di Pilpres. Dengan tidak adanya kader Hanura di barisan Kabinet Indonesia Maju tentu kader Hanura di bawah marah dan kecewa walaupun sejak awal tidak meminta syarat apapun dalam mendukung Jokowi," katanya pada diskusi bertajuk Kabinet Bikin Kaget, di Jakarta, Sabtu (24/10).
Pada kesempatan itu hadir pula Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fahmi Salim, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Rosaline Romaseuw, Ketua DPP Partai Gerindra Hendarsam Marantoko, Ketua Bidang Organisasi DPP Projo Freddy Alex Damanik, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno dan Ketua Umum Emak-Emak Semok Pejuang Andalan Sejati (ESPAS) Dewi Herawati.
Baca juga: Jokowi Minta Maaf Tidak Bisa Akomodir Semua Masuk Kabinet
Menurut Bona, kekecewaan kader Hanura sangat beralasan. Ketika pesta demokrasi 2019, Hanura hampir seluruh kekuatannya dikerahkan untuk memenangkan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 sehingga mengorbankan pemenuhan syarat parlementary threshold.
Namun, kata dia, perjuangan itu tidak terakomodir dalam konsolidasi politik dalam perwujudan formasi kabinet periode kedua Presiden Jokowi. "Wajar bila kader pun kecewa namun perjalanan masih panjang dan Hanura tidak memberikan syarat dalam dukungannya. Jadi cukup aman lah dan tidak akan membelot jadi oposisi," terangnya.
Ia mengatakan, Hanura akan mendukung terus selama Presiden Jokowi memimpin bangsa dalam lima tahun ke depan. Sumbangsih Hanura akan berlanjut melalui ide dan gagasan juga otokritik untuk memastikan nasib bangsa lebih baik lagi.
"Hanura mendapatkan ruang untuk menyerahkan nama-nama kader terbaik untuk Pak Jokowi meskipun hasilnya seperti saat ini. Di luar itu saya sebagai pribadi mempertanyakan kehadiran konsultan asing dalam penyusunan kabinet dan termasuk perencanaan ibu kota baru, padahal masih banyak putra-putri bangsa yang memiliki kemampuan lebih dari mereka," pungkasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved