PELANTIKAN Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin pada Minggu (20/10) diprediksi aman dan lancar.
Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad, Bandung, Muradi, di Jakarta, Sabtu (19/10), memprediksi pelantikan presiden dan wakil presiden akan aman.
Direktur Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad, Bandung, Muradi. (MI/Bayu Anggoro)
Muradi pun menjelaskan empat alasan terkait prediksinya itu. Pertama, titik kulminasi massa sudah selesai pada 30 November sampai 1 Oktober. Hal itu tidak akan ada lagi kulminasi massa di Jakarta pada saat ini.
Kedua, soal ancaman teror dalam tiga bulan terakhir sudah ada penyisiran, sehingga potensi mereka melakukan aksi bom dan sebagainya masih kecil.
"Di kasus penusukan Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, polisi telah melakukan penyisiran para teroris ini," kata Muradi.
Ketiga, secara politik, konsolidasi politiknya juga sudah selesai mengingat Partai Gerindra dan Demokrat sudah mulai merapat ke pemerintahan Jokowi-Amin. Sehingga, menyisakan PKS yang di luar pemerintahan, yakni PKS.
Keempat, dari sudut pemberitaan, pola media mainstream sudah tidak terpolarisasi, sehingga targetnya bukan untuk menggagalkan pelantikan tetapi hanya untuk mengkritisi.
Namun, tambah dia, jika pelantikan ditargetkan gagal, yang marah tidak hanya polisi, tetapi yang paling utama adalah TNI. "Bahkan ini adalah hajatnya TNI," ucap Muradi. (X-15)