Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEJUMLAH orang menjerit saat mengetahui seorang pria berkaus hitam lengan panjang dan bercelana putih cingkrang menusuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dengan sebuah pisau di Alun-Alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, pukul 11.50 WIB, kemarin.
Mantan Panglima TNI itu pun ambruk sembari memegang perutnya yang mengucurkan darah. Peristiwa terjadi saat Wiranto melakukan kunjungan kerja. Ia langsung dilarikan ke RS Berkah Pandeglang, selanjutnya diterbangkan ke Jakarta untuk dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Pelaku penusukan, Syahril Alamsyah alias Abu Rara, 31, diringkus di lokasi kejadian. Ditangkap pula istrinya yang bercadar, Fitri Andriana, 21.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menduga pelaku penusukan Wiranto ada kaitannya dengan lima orang yang ditangkap membawa bom di Bekasi, Jawa Barat, beberapa hari lalu. "Yang merencanakan mengebom," ujar Budi di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, kemarin.
Sumber: Mabes Polri
Menurut dia, Abu Rara diketahui sering berpindah-pindah tempat tinggal. "Pelaku dari kelompok JAD Bekasi. Kita tahu bahwa Abu Rara ini dulu dari sel JAD Kediri kemudian pindah," jelas Budi.
BIN, kata dia, sudah memprediksi bahwa menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 20 Oktober ada rencana yang ingin dilakukan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), khususnya JAD Bekasi.
Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk melawan dan memerangi radikalisme dan terorisme di Tanah Air.
"Hanya dengan upaya kita bersama terorisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negeri tercinta ini," kata Jokowi di RSPAD Jakarta, kemarin, seraya meme-rintahkan Polri untuk mengusut tuntas pelaku dan jaringan mereka.
Masih hidup
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan penyerangan terhadap Wiranto menunjukkan radikalisme di Indonesia masih hidup. "Itu berarti bahwa sel-sel dari kelompok-kelompok radikal itu masih tetap jalan. Kita harus lebih hati-hati," kata Kalla di Matraman, Jakarta, kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan pelaku penusukan diduga terpapar kelompok Islamic State atau ISIS. "Dua pelaku diduga terpapar paham radikal kelompok ISIS," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Dedi mengatakan lokasi penyerangan terhadap Wiranto, yakni Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, merupakan wilayah yang terpapar radikalisme.
Insiden terjadi saat Wiranto bersama rombongan hendak meninggalkan lapangan Alun-Alun Menes seusai meresmikan gedung kuliah di Universitas Mathla'ul Anwar, Banten. Saat kejadian tersebut, Wiranto baru turun dari mobil dan hendak naik helikopter untuk kembali ke Jakarta. Kapolsek Menes Komisaris Dariyanto yang berada berdekatan dengan Wiranto juga terkena tusukan di bagian punggung.
Sejumlah pejabat hingga tadi malam berdatangan membesuk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto. (Tri/WB/YP/JI/PS/X-4)
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Wiranto keluar dengan berjalan kaki dengan ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Terawan. Ia juga bersalaman dengan Terawan sebelum memasuki mobil.
Dedi menyebut ada tiga senjata berjenis sama yang digunakan saat peristiwa itu terjadi. Ia juga mengungkap bahwa Abu Rara mengajak anak perempuannya saat itu.
Kunjungan Jokowi di RSPAD Gatot Soebroto hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Selain memberi bunga, pria yang baru selesai melewati tahapan operasi pengangkatan serpihan granat nanas di kakinya itu mendoakan agar Wiranto dan dirinya cepat pulih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved