Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
WAKIL presiden Jusuf Kalla mengatakan mengatakan penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto merupakan kasus pertama serangan penusukan yang diarahkan ke pejabat negara.
"Ya tentu tidak disangka gitu kan. Karena ini pertama kali ada orang yang mencederai pejabat dengan tikaman," kata Kalla saat membesuk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (10/10).
Dia menjelaskan, pengawalan terhadap pejabat negara dan menteri telah dilakukan sesuai standar operasional prosedur yang dilakukan pihak kepolisian.
"Sebenernya menteri sudah ada SOP-nya, untuk bisa dapat pengawalan dari polisi," imbuhnya.
Baca juga: Penusukan Wiranto, Pengamat : Teroris Sampaikan Pesan Nyata
Ditanyai terkait evaluasi pengamanan terhadap pejabat negara pascapenusukan kepada Wiranto, Kalla mengatakan kewaspadaan harus ditingkatkan karena kelompok radikal di Indonesia masih banyak dan berkeliaran.
Kalla membesuk Wiranto ditemani Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformaai Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin. (OL-8)
Kompensasi itu diberikan karena Wiranto dianggap se bagai korban dari tindak pidana terorisme
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memerintahkan Kemenkeu memberikan kompensasi Rp37 juta kepada mantan Menkopolhukam Wiranto sebagai korban terorisme
Binsar menjelaskan, ada tiga terdakwa dalam kasus itu yakni Samsudin alias Ending, Fitri Diana alias Fitri Adriana, dan Syahrial Alamsyah alias Abu Hara.
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Prabowo Subianto mengutuk semua bentuk tindakan radikalisme, terorisme dan kekerasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved