Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PENYERANGAN terhadap Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto bukan tak mungkin merupakan ancaman kelompok tertentu.
Pakar intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menyebut pelaku mungkin saja melakukan percobaan awal jelang pelantikan Presiden Joko Widodo, 20 Oktober 2019.
"Apakah ini warning dari kelompok mereka (radikal), 'jangan macam-macam mendekati 20 Oktober'. Dia coba dulu, kali ini kena Pak Wiranto," ujar Susaningtyas dalam Breaking News Metro TV, Kamis (10/10/2019).
Susaningtyas menyebut harus ada analisis mendalam soal penusukan Wiranto. Apakah hanya Wiranto yang menjadi target, atau justru ada target lain. Intelijen, terang Susaningtyas, juga harus mengambil langkah secepatnya.
Deteksi dini, lanjut dia, harus dilakukan. Banyak rentetan peristiwa yang bisa dijadikan indikator analisis. "Kita harus melihat secara kronologis. Pandeglang (lokasi Wiranto ditusuk) banyak sekali kelompok radikal. Tentunya harus waspada, deteksi dini, analisis (berbagai) variabel," terang dia.
Susaningtyas menjelaskan Wiranto belakangan memang kerap bicara kontroversial. Indikator lain yang memungkinkan munculnya keinginan kelompok tertentu menyerang mantan Menhakam/Panglima ABRI (kini TNI) itu.
"Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bisa juga karena masih ada agen atau embrio kelompok tersebut yang kemudian tersebar dan tanpa nama," ujar dia.
Ia menyebut aparat pun harus hati-hati menganalisis kasus ini. Kasus yang menimpa Wiranto harus menjadi perhatian. “Ini tidak main-main, ini ancaman bagi negara. Kita jangan ceroboh membuat analisis," tegas dia.
Baca juga: Pelaku Penusukan Wiranto Diduga Pasangan Suami-istri
Wiranto ditusuk orang tak dikenal saat berada di Alun-alun Menes Pandeglang, Banten, Kamis, 10 Oktober 2019, sekitar pukul 11.30 WIB. Seseorang berpakaian hitam itu tiba-tiba merangsek pengamanan tak lama setelah Wiranto keluar dari mobil dinasnya. (X-15)
Tetapi, dia menegaskan akan tetap menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam sampai pelantikan kabinet baru.
"Terus terang ya saya membolos dari RS untuk bertemu dengan keluarga besar Kemenko Polhukam dalam rangka melaksanakan silaturahim pengakhiran tugas."
Wiranto keluar dengan berjalan kaki dengan ditemani istrinya dan juga dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni Terawan. Ia juga bersalaman dengan Terawan sebelum memasuki mobil.
Dedi menyebut ada tiga senjata berjenis sama yang digunakan saat peristiwa itu terjadi. Ia juga mengungkap bahwa Abu Rara mengajak anak perempuannya saat itu.
Kunjungan Jokowi di RSPAD Gatot Soebroto hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Selain memberi bunga, pria yang baru selesai melewati tahapan operasi pengangkatan serpihan granat nanas di kakinya itu mendoakan agar Wiranto dan dirinya cepat pulih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved