Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Arteria Tuding Emil Salim Dimanfaatkan untuk Agenda Tertentu

Thomas Harming Suwarta
10/10/2019 11:26
Arteria Tuding Emil Salim Dimanfaatkan untuk Agenda Tertentu
Arteria Dahlan(MI/MOHAMAD IRFAN)

POLITIKUS PDIP Arteria Dahlan tidak mempersoalkan hujatan terhadap dirinya yang ramai di media sosial lantaran dianggap tidak sopan saat berdebat dengan tokoh senior Emil Salim dalam acara talkshow Mata Najwa soal Perpu KPK yang ditayangkan di salah satu stasiun tv swasta, Rabu (9/10) malam.

Ia mengaku sama sekali tidak emosional tetapi hanya menyayangkan seorang tokoh senior yang dia hormati dimanfaatkan kelompok tertentu untuk agenda politik kelompok tersebut.

"Saya tidak masalah dihujat. Tidak apa-apa saya mewakafkan diri saya untuk menyatakan yang benar. Walau terkesan tidak populer sekali pun," kata Arteria dalam perbincangan dengan Media Indonesia di Jakarta, Kamis (10/10).

Ia melihat dengan viralnya potongan video debat, publik digeser isunya menjadi soal sopan atau tidak sopan dan bukan substansi debatnya.

"Sekarang yang dibahas bukan perppu lagi tapi sikap saya yang kurang sopan. Lah, kita ini belajar jujur dan menyatakan yang benar saja tidak berani," ungkap Arteria.

Baca juga: Arteria Dahlan Mengaku Marah Karena Emil Salim Rendahkan DPR

Ia menambahkan tidak emosional terhadap Emil Salim tetapi menyayangkan bahwa seorang Emil Salim hanya dimanfaatkan.

"Saya hanya menyayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau. Awalnya kan saya sangat sopan, tapi ini kan sudah didesain," kata Arteria.

Emil Salim, kata dia, bicara hal yang bukan kapasitasnya.

"Orang yang notabene tidak berlatar belakang hukum dan beliau tidak memahami dengan benar materi muatan yang ada di Revisi UU KPK tiba-tiba berpendapat banyak kelirunya. Sudah dicoba untuk diklarifikasi tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina bahkan menista kami, institusi DPR. Dan itu dilakukan secara tanpa dasar, berulang-ulang dan dipertontonkan di hadapan jutaan pemirsa TV, maupun suporter Najwa. Ini tidak benar," tukas Arteria.

Bagi Arteria, perjuangan yang dia lakukan adalah perjuangan ideologi.

"Ini masalah perjuangan ideologi, saya datang untuk melakukan dialektika kebangsaan bukan untuk debat kusir dan penggiringan opini. Dari sejak awal saya melihat ini sudah tidak sehat. Saya minta Prof Emil tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik materi muatan revisi UU KPK, pahami fakta hukum dan sosial yg ada, bicara sesuai keahlian saja. Beliau kan ekonom tapi bicara seolah-olah ahli hukum," tegas Arteria. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya