Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Keponakan Prabowo Dilarang Baca Doa saat Sidang Akhir MPR

Thomas Harming Suwarta
27/9/2019 17:49
Keponakan Prabowo Dilarang Baca Doa saat Sidang Akhir MPR
Politikus Gerindra Saraswati Djojohadikusumo.(Antara)

POLITIKUS Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kecewa karena batal membawakan doa di Rapat Sidang Akhir Masa Jabatan MPR RI 2014-2019 pada Jumat (27/9) ini. Pimpinan sidang MPR Zulkifli Hasan tiba-tiba mengambil alih doa secara spontan.

Rasa kecewa, sedih, dan marah yang bercampur aduk diungkap putri Hasyim Djojohadikusumo itu. Melalui curahan hatinya di akun Instagram pribadinya @rahayusaraswati, keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu menulis catatan berjudul "Doa yang Hilang."

Baca juga: Mensesneg: Draf Perppu UU KPK Disiapkan

'Kemarin saya mendapatkan kabar oleh pimpinan Fraksi MPR Partai Gerindra bahwa saya diberikan tugas untuk membacakan doa di sidang dan forum lembaga tertinggi negara hari ini. Jujur, saya kaget dan sangat gugup sampai badan gemeteran karena tekanan yang luar biasa menyadari bahwa ini artinya akan adanya perempuan pertama dan nonmuslim pertama yang akan membacakan doa di sidang terhormat ini,' tulis Rahayu.

Ia mengaku telah mengerjakan draf doa sampai pukul 02:00 dini hari. Ia ingin memastikan doa yang akan dibacakannya tersebut bisa menggambarkan harapan para wakil rakyat untuk Indonesia ke depan yang berfokus pada empat konsensus dasar negara: Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Namun, setibanya di ruang rapat, Rahayu didatangi oleh ketua dan sekretaris Fraksi Partai Gerindra. Mereka memberikan kabar bahwa Ketua MPR yang Zulkifli Hasan keberatan jika perempuan kelahiran 27 Januari 1986 itu membacakan doa pada Rapat Sidang Akhir Masa Jabatan MPR RI 2014-2019.

'Saya ajukan jika beliau keberatan karena saya perempuan, silahkan anggota legislatif laki-laki Kristiani yang lain yang bacakan doa yang sudah saya tuliskan. Namun dengan demikian pun, akhir kabar, doa dihapus dari rundown acara. Doa yang menjadi bagian resmi dari sidang MPR RI. Begitu kagetnya dan sakit hatinya saya atas perlakuan ini dan kenyataan di forum lembaga tertinggi negara ini, di mana merupakan tugas kita sebagai benteng pertahanan persatuan bangsa ini, untuk membumikan 4 konsensus dasar negara, justru perwakilan perempuan dan non-Muslim tidak diberikan ruang untuk membacakan doa untuk bangsa dan negara yang kita cintai ini,' cerita Rahayu.

Tindakan Zulkifli yang melarangnya membacakan doa menimbulkan rasa solidaritas di seluruh politisi Gerindra. "Para pimpinan mendukung sikap saya, dan dimulai dari Bapak Sufmi Dasco dan Bapak Heri Gunawan, lalu saya, kami jalan keluar sebagai sikap kami pada pemikiran pimpinan sidang," ujarnya.

Air mata Rahayu tak kunjung berhenti. Ia terus menangis saat berjalan keluar dari sidang penutup masa jabatan sebagai anggota MPR RI. 'Pertanyaan saya kepada Bpk. Zulkifli Hasan yang saya hormati, apakah yang bermasalah karena saya perempuan? Atau karena saya non-Muslim?' (Ths/A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya