Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENTERI Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai almarhum BJ Habibie sebagai sosok yang menjunjung tinggi demokrasi sejati. Ia mengenang bagaimana keputusan Habibie pasca-Sidang Istimewa MPR 1999 yang menolak laporan pertanggungjawaban Habibie sebagai Presiden saat itu.
"Di MPR, dulu ingat kan, tentu ada permainan politik pada waktu itu, begitu dia pertanggungjawaban tidak diterima, dia konsisten enggak mau maju. Itu bukan hal mudah, karena Presiden, kalau beliau mau bermain macam-macam kan masih bisa. Tapi tidak dilakukan," katanya saat ditemui di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Kamis (12/9).
Ia pun menyampaikan bahwa sosok Habibie patut dicontoh oleh anak muda bagaimana seorang profesor yang jenius kemudian menjadi seorang Presiden.
"Setelah tidak jadi Presiden pun tidak banyak memberi komentar-komentar, justru memberikan masukan ke Pak Jokowi. Beliau adalah seorang negarawan," tambahnya.
Baca juga: Putra Sulung Kenang Habibie sebagai Sosok tak Kenal Lelah
Sebelumnya, saat ditemui di rumah duka Habibie, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bahwa ada lima hal yang selalu diingat jika mengingat sosok Presiden Ketiga Indonesia itu. "Pertama adalah inovasi, kedua inspiratif, ketiga teknologi, keempat demokrasi, kelima sumber daya manusia," katanya.
Meski jabatannya sebagai Presiden tidak berlangsung lama, menurut Pramono, jejak peninggalan Habibie sangat luar biasa. "Salah satu bukti konkrit apa yang ditinggalkan beliau adalah kebebasan pers yang kita rasakan sampai dengan hari ini dan tentunya ini harus kita rawat dan kita jaga," katanya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved