Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ROMANSA Presiden ke-3 RI Baharuddin Jusuf Habibie Bersama istrinya,Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie menjadi salah satu kisah paling romantis di negeri ini. Bahkan, kisah cinta keduanya telah diabadikan dalam bentuk novel dan film.
Habibie yang dikenal sebagai sosok pemikir dan serius, bisa berubah menjadi seorang pujangga kala bicara soal Ainun yang begitu dicintainya. Berikut sepenggal kisah cinta Habibie dan Ainun yang begitu mengharukan.
Baca juga: BJ Habibie Wafat, Pemerintah Ajak Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Habibie muda sudah mengenal Ainun sejak di bangku sekolah. Habibie remaja dan Ainun kerap dijodoh-jodohkan karena keduanya dikenal sebagai murid pintar.
Alih-alih tersipu malu atau mendekat, Habibie remaja justru kerap meledek dan menyebut Ainun jelek seperti gula Jawa.
Sekembalinya dari Jerman, Rudi, panggilan Habibie saat kanak-kanak, singgah ke kediaman keluarga Besari. Kedua keluarga ini disebut-sebut sedari awal memang memiliki hubungan baik.
Lama tak berjumpa Ainun, ternyata Habibie muda kala itu langsung terpesona pada Ainun. Terlebih, ketika Habibie mengetahui Ainun kala itu menempuh pendidikan agar menjadi seorang dokter.
Habibie muda akhirnya menikahi pujaan hatinya pada 12 Mei 1962. Kala itu, Ainun disebut-sebut bak primadona yang disukai banyak pria dari pelbagai status sosial
Tapi hal itu tidak menjadi halangan bagi Habibie. Dia memberanikan diri meminang Ainun. Banyak kalimat pujangga Habibie yang dikutip oleh anak muda. Salah satu penggalan kalimantnya yang masyhur ialah: Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya dan tanpa kecerdasan cinta itu tidak cukup.
Setelah lama menikah, Ainun mengidap kanker ovarium. Habibie terpukul lantaran tak pernah mengetahui istrinya mengidap penyakit ganas itu. Ainun meninggal pada 22 Mei 2010 setelah mengarungi mahligai rumah tangga bersama Habibie selama 48 tahun 10 hari.
Setiap hari, hingga hari ke-100, profesor kehormatan Institut Teknologi Bandung bidang konstruksi pesawat terbang tiap hari mengunjungi makam istrinya hingga hari ke-100.
Malam ini, Rabu (11/9/2019) BJ Habibie berpulang, kembali bertemu Ainun. Selamat jalan, Eyang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved