Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PRESIDEN ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie diketahui sudah seminggu ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RSPAD) Gatot Soebroto. Humas RSPAD, Iwan, mengonfirmasi keberadaan Pak Habibie di rumah sakit yang dikelola TNI-AD tersebut. "Beliau di RSPAD sudah seminggu sejak 2 September lalu," katanya, kemarin.
Walaupun sudah berada di RSPAD, Iwan tidak menyebutkan secara rinci kondisi terkini pria kelahiran 25 Juni 1936 tersebut. "Kami kurang mengetahui penyakitnya dan bagaimana kondisi terkini beliau," cetus Iwan.
Iwan menyebutkan bahwa Habibie hanya boleh dibesuk oleh pihak keluarga. "Infonya demikian. Hanya anak, cucu, dan saudaranya," imbuhnya.
Sebelumnya, Asisten Pribadi Habibie, Rubijanto, mengabarkan bahwa Habibie sedang menjalani perawatan intensif. Habibie menjalani perawatan intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK). "Saat ini beliau sedang menjalani perawatan yang intensif oleh TDK di RSPAD Gatot Soebroto," kata Rubijanto saat dikonfirmasi.
Rubijanto menyebutkan bahwa Habibie disarankan untuk mendapatkan perawatan optimal dan mendapatkan istirahat yang penuh.
"Sesuai petunjuk TDK bahwa agar beliau mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh, maka untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk menerima kunjungan. Kami atas nama keluarga menghaturkan terima kasih atas perhatian dan doa dari semua pihak," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, perawatan intensif terhadap Habibie di rumah sakit bukan pertama kalinya. Habibie diketahui juga sempat terbaring di rumah sakit pada Maret 2016. Pria berusia 83 tahun itu juga sempat dirawat di klinik Starnberg di Munich, Jerman, pada Maret 2018, setelah mengalami kebocoran klep jantung.
Penyakit yang dialami Habibie tahun lalu itu mirip dengan sakit yang dialami sang istri Habibie, Ainun Habibie, yang mengakibatkan air menumpuk di paru-parunya hingga 1,5 liter sehingga Habibie pada saat itu merasa kesulitan bernapas di samping tekanan darah meningkat hingga 180 mmHg. Saat itu bahkan Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk mengirim langsung TDK guna memantau langsung kondisi Habibie. (Iam/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved