Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
NAMA calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2019-2023 semakin mengerucut. Dari 20 Capim yang lolos, nantinya menyisakan 10 kandidat saja. Secara keseluruhan, beragam profesi sudah mewakli dengan latar belakang berbeda-beda.
Pengamat hukum dari UIN Syarif Hidayatullah Ciputat yang juga Sekjen DPP APSI ( Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia), Irfan Fahmi, SHI SH MH mengatakan siapapun yang terpilih nanti harus memiliki standarisasi sebagai sosok pemimpin yang mampu membawa KPK menjadi jauh lebih baik.
Bukan hanya sekedar menangkap dan menahan para koruptor saja, menurut Irfan Fahmi, pimpinan KPK harus bisa mengampanyekan sekaligus mencegah terjadinya korupsi. Hal ini penting, agar para pemangku jabatan berpikir sejuta kali untuk melakukan tindakan korupsi.
“Saya melihat, penting bagi pemimpin KPK nantinya bisa membuat sebuah formulasi dan juga memberi pemahaman kepada para pejabat negara dan juga pengusaha, untuk tidak melakukan korupsi. Upaya pencegahan ini yang menurut saya lebih penting, meski tanpa menghilangkan upaya penangkapan dan penahanan kepada para koruptor,” jelas Irfan Fahmi di Jakarta, Jumat (30/8).
Pemimpin KPK harus menjadikan KPK sebagai penegak hukum yang lurus tanpa melihat kiri dan kanan atau berbelok-belok. Kepercayaan publik yang besar kepada KPK harus dikembalikan lagi dan marwah KPK terjaga dengan baik.
"Penegakan hukum penting sekali. KPK harus berdiri tegak dan lurus dalam hukum Indonesia. Karena rakyat menaruh kepercayaan besar kepada lembaga ini. Jangan sampai hilang,” pinta Irfan Fahmi.
Disinggung kriteria pimpinan KPK yang akan datang, Irfan Fahmi mengatakan, unsur dari Polri sangat baik untuk berada dalam posisi tertinggi di KPK. Memiliki integritas yang baik, berwibawa dan juga tegas serta mampu menjadi leader kepada seluruh teamnya untuk menjaga marwah KPK.
“Siapapun baik selama memang tolak ukur yang diinginkan publik dan juga UU bisa terpenuhi. Dari unsur Polri pun sangat baik. Mereka memilki jam terbang jauh lebih tinggi soal penegakan hukum,” tandas Irfan Fahmi.
Sosok Wakabareskrim Polri Komjen Pol Antam Novambar yang sedang menjadi buah bibir dengan ketegasannya menjawab pertanyaan Pansel KPK juga menjadi perhatiannya.
Menurut Irfan Fahmi, ketegasan sangat penting menjadi pimpinan KPK di masa akan datang.
“Jawabannya tegas dan lugas. Saya pikir tidak masalah Polri memimpin KPK. Apalagi beliau punya komitmen, tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Termasuk Polri membuat kesalahan, beliau berani untuk menindak tegas. Ini baguskan,” ucap Irfan Fahmi. (OL-09)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved