Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SEBANYAK 14 anggota gerakan separatisme menyatakan ikrar sumpah dan kesetiannya pada Pancasila serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ke-14 orang itu merupakan eks anggota keluarga besar Harokah Islam Indonesia, Darul Islam Tentara Islam Indonesia (DITII), dan eks Negara Islam Indonesia (NII).
Upacara pengambilan ikrar setia pada Pancasila berlangsung di Gedung Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Ham (Kemenkopolhukam).
Wiranto sebagai Kemenkopolhukam memimpin langsung proses upacara pengambilan sumpah yang dilanjutkan pada penciuman bendera Merah Putih oleh para eks anggota separatisme tersebut.
"Satu acara sederhana khikmat yang mengharukan dan juga membanggakan. Acara seperti ini sudah lama dinantikan," tutur Wiranto di Jakarta, Selasa (13/8).
Dalam sambutannya, Wiranto menegaskan persatuan merupakan alat utama untuk suatu bangsa mencapai kesejahteraan. Dengan semangat persatuan itulah kini Indonsia bisa menikmati kemerdekaan yang tahun ini sudah berusia ke 74 tahun.
Baca juga: Jubir Prabowo Angkat Bicara Soal Penumpang Gelap
"Semangat persatuan itu basis utama capai kemerdekaan. Dalam persatuan itu ada Ukuwah Islamiah serta persaudraan Islam, persaudaraan sebagai suatu bangsa dengan memiliki banyak suku dan agama terjalin jadi satu," tuturnya.
Kepada para eks anggota separatisme yang telah menyatakan ikrar sumpah setianya pada Pancasila, Wiranto menegaskan persatuan merupakan hal yang paling penting untuk Indonesia. Itulah mengapa sila ke-3 dalam Pancasila menekankan pentingnya persatuan untuk semua masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
"Tanpa bersatu, kita tidak bisa membangun negara ini. Persatuan itulah merupakan warisan yang harus terus dirawat dan dijaga baik-baik agar negeri ini bisa berkompetisi dengan negara lain," tuturnya.
Wiranto melanjutkan, keikhlasan para eks anggota separatisme untuk setia pada Pancasila dan NKRI merupakan salah satu kado kemerdekaan Indonesia yang indah.
Dirinya berharap semangat ke-14 anggota eks gerakan radikalisme pagi ini bisa diikuti oleh para separatis yang masih berusaha untuk memisahkan diri dari Indonesia.
"Negara atas nama persiden menyambut baik dan sangat berbangga atas keiikhlasan saudara-saudara sekalian berikrar setia pada NKRI. Ini tonggak sejarah yang penting bagi negara ini. Ayo sama-sama kembali ke pangkuan NKRI dengan ideologi Pancasila," jelas Wiranto.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, mantan pimpinan DI-TII Sarjono Kartosuwiryo mengungkapkan bahwa upaya perpecahan yang dilakukan para gerakan separatis maupun radikalisme yang ada di Indonesia banyak menimbulkan dampat negatif bagi lingkungan mereka. Keikhlasan mereka untuk setia mengakui NKRI dan Pancasila diakui datang dari keinginan mereka masing-masing.
"Saya menerima akibat yang buruk dari perpecahan. Setiap orang-orang yang mengadakan perlawanan pasti akan menimbulkan korban yang berdampak panjang pada keluarga orang yang ditinggalkan. Oleh sebab itu saya menghimbau kepada seluruh rekan-rekan yang masih berusaha memecah kesatuan agar kembali bersatu untuk bersama-sama membangun negara ini," ungkapnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved