Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PENCARIAN helikopter MI 17 yang sempat hilang kontak setelah kepada landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (28/6), terus dilakukan. Pencarian armada milik Pusat Penerbangan TNI AD dengan nomor registrasi HA 5138, itu tetap berjalan di bawah koordinasi Markas Besar TNI.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan upaya pencarian terhadap helikopter yang sedang mendistribusikan logistik dan rotasi pasukan Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 725/Wrg di wilayah Oksibil, telah memasuki hari ke-34.
Baca juga: BPBD Klaten telah Salurkan Bantuan 222 Tangki Air Bersih
Kegiatan pencarian pun melibatkan 7 pesawat milik TNI dan pesawat sipil yang diperbantukan dalam kegiatan SAR melalui udara. Sedangkan pencarian via darat melibatkan 700 personel gabungan dari TNI, Polri, Basarnas, pemda setempat, dan masyarakat.
"Wilayah pencarian yang telah disisir melalui udara meliputi seluruh wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayapura bagian selatan dan barat. Sementara pencarian melalui darat difokuskan di 3 wilayah yaitu Oksibil, Lereh dan Kaureh," ujar Eko melalui keterangan dari Dinas Penerangan TNI AD, Rabu (31/7).
Ia menambahkan, pencarian heli MI 17 itu dipimpin langsung oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Yosua Pandit Sembiring. Yosua bertindak selaku Panglima Komando Operasi di wilayah Papua.
Menurut dia, penugasan operasi prajurit TNI beserta alutsista di wilayah Papua merupakan bagian dari penggunaan kekuatan TNI. Penggunaan kekuatan yang melibatkan matra AD, AL, dan AU, itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dan kewenangan Mabes TNI.
Baca juga: Listrik Mati, Pengusaha di Kawasan Industri Karawang Komplain
"Perlu kita perjelas disini, meskipun heli beserta awak dan penumpangnya berasal dari TNI AD, namun penugasan mereka di Papua adalah dalam rangka operasi pengamanan perbatasan yang merupakan bagian dari penggunaan kekuatan TNI. Maka komando dan pengendalian berada dibawah Mabes TNI dalam hal ini satuan tugas udara (Satgasud) Koops TNI wilayah Papua," katanya.
Demikian pula dalam hal operasi pencarian, imbuh dia, Koops TNI wilayah Papua tetap dibawah Kodal Mabes TNI. Dengan demikian pengerahan operasional helikopter harus atas izin dari Mabes TNI. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved