Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Megawati Ajak Pemimpin Dunia Wujudkan Perdamaian

Ins/P-4
09/7/2019 08:45
Megawati Ajak Pemimpin Dunia Wujudkan Perdamaian
Mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara utama dalam Forum Perdamaian Dunia (WPF) ke-8 di B(ANTARA/IRFAN ILMIE)

PRESIDEN kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak para pemimpin dunia mewujudkan cita-cita Bung Karno untuk mewujudkan perdamaian dunia dalam semangat persaudaraan dan solidaritas. Cita-cita tersebut bisa direalisasikan apabila negara-negara terus berusaha menjalankan prinsip musyawarah mufakat dan dialog konstruktif.

"Jadilah bagian dari perjuangan untuk mewujudkan perdamaian dunia," katanya saat menjadi membacakan pidato kunci (keynote speech) di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Tiongkok, kemarin.

Turut hadir mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan isu perdamaian tengah menghangat seiring dengan menguatnya isu adu kekuatan antara negara-negara maju dalam perekonomian.

"Dalam forum ini, saya ingin mengajukan pertanyaan, yaitu 'siapakah sebenarnya yang hendak dihancurkan di abad ke-21 ini?', Inikah arti kemerdekaan yang dengan susah payah diperjuangkan pendiri bangsa kita? Apakah teknologi diciptakan untuk menyulut peperangan atau memperkukuh perdamaian?," ucapnya.

Padahal, menurutnya, dunia juga telah mengalami berbagai contoh kesengsaraan yang diakibatkan perang, seperti Perang Dunia, konflik Semenanjung Korea, konflik di Timur Tengah, dan lainnya. Begitu banyak juga inisiatif baik perdamaian lewat Konferensi Asia Afrika 1955, Gerakan Non-Blok, hingga kerja-kerja PBB. Megawati kemudian mengutip pidato ayahnya tentang stabilitas dunia yang menjadi tanggung jawab bersama.

"Pada 1960, secara terbuka Bung Karno sebagai wakil dari Indonesia memperjuangkan penyatuan sejumlah negara dipecah belah oleh imperialisme," ujarnya PRESIDEN kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak para pemimpin dunia mewujudkan cita-cita Bung Karno untuk mewujudkan perdamaian dunia dalam semangat persaudaraan dan solidaritas. Cita-cita tersebut bisa direalisasikan apabila negara-negara terus berusaha menjalankan prinsip musyawarah mufakat dan dialog konstruktif.

"Jadilah bagian dari perjuangan untuk mewujudkan perdamaian dunia," katanya saat menjadi membacakan pidato kunci (keynote speech) di acara Forum Perdamaian Dunia (World Peace Forum) ke-8 yang diselenggarakan Tsinghua University di Beijing, Tiongkok, kemarin.

Turut hadir mantan Perdana Menteri Singapura yang sekaligus pimpinan delegasi Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menlu Rusia Igor Ivanov.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan isu perdamaian tengah menghangat seiring dengan menguatnya isu adu kekuatan antara negara-negara maju dalam perekonomian.

"Dalam forum ini, saya ingin mengajukan pertanyaan, yaitu 'siapakah sebenarnya yang hendak dihancurkan di abad ke-21 ini?', Inikah arti kemerdekaan yang dengan susah payah diperjuangkan pendiri bangsa kita? Apakah teknologi diciptakan untuk menyulut peperangan atau memperkukuh perdamaian?," ucapnya.

Padahal, menurutnya, dunia juga telah mengalami berbagai contoh kesengsaraan yang diakibatkan perang, seperti Perang Dunia, konflik Semenanjung Korea, konflik di Timur Tengah, dan lainnya. Begitu banyak juga inisiatif baik perdamaian lewat Konferensi Asia Afrika 1955, Gerakan Non-Blok, hingga kerja-kerja PBB. Megawati kemudian mengutip pidato ayahnya tentang stabilitas dunia yang menjadi tanggung jawab bersama.

"Pada 1960, secara terbuka Bung Karno sebagai wakil dari Indonesia memperjuangkan penyatuan sejumlah negara dipecah belah oleh imperialisme," ujarnya (Ins/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik