Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Milenial Indonesia Serukan Persatuan Demi Kemajuan Bangsa

Insi Nantika Jelita
29/6/2019 20:36
Milenial Indonesia Serukan Persatuan Demi Kemajuan Bangsa
Momen saat Jokowi dan Prabowo jelang debat presidensial(Antara/Agus Suparto)

PASCAPUTUSAN Mahkamah Konstitusi soal sengketa pilpres 2019, semua pihak dan selurun elemen bangsa harus bergeser ke agenda yang jauh lebih penting, yakni menyosong keberlangsungan pembangunan dan demokrasi bangsa Indonesia.

Banyak pihak, termasuk dari kalangan milenial menginginkan agar elit-elit politik bisa memberi tauladan dan sikap kedewasaan usai kemelut proses kampanye Pemilu 2019.

"Saya jenuh dengan kelakuan elit politik yang belum memiliki ide dan gagasan yang progresif selama kampanye kemarin. Kedepan, para elit politik harus mengedepankan kemanusiaan dan menjaga kedewasaan bangsa ini dengan positif," ujar pekerja sosial, Andi Muhammad Rezaldy (24) kepada Media Indonesia, Jakarta, Sabtu (29/6).

MK telah putuskan menolak seluruh permohonan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga UIno. Dengan demikian paslon Joko Widodo-Ma'ruf akan ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden 2019-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Janji kampanye sang calon terpilih pun sudah dinanti banyak pihak agar bisa diimplementasi dengan benar dan bisa mensejahterahkan masyarakat.

Baca juga : Rapat Pleno KPU Jadi Momen Tunjukkan Kedewasaan Berpolitik

"Saya mengharapkan Jokowi dapat mengingat kembal janji-janji politiknya yang belum dijalankan dari periode sebelumnya, ditambah janji kampanyenya beberapa waktu yang lalu, misalnya soal pelanggaran HAM masa lalu," sebut Andi.

Senada, aktivis muda yang bergelut di bidang kemanusiaan, Margianta Surahman Juhanda Dinata (25) mengatakan bahwa seluruh komponen masyarakat bersatu untuk menatap bangsa Indonesia lebih maju dan siap mengawasi jalannya pemerintah Jokowi-Amin.

"Saya harap rakyat sadar agar tidak mau diadu domba. Kita harus sadar bahwa kita semua memiliki andil dalam persatuan dan keberlangsungan bangsa. Siapapun yang menang pemilu, rakyat harus bersatu dan siap mengawasi yang berkuasa. Persatuan bangsa yang harus dilindungi, khususnya oleh generasi muda yang menjadi masa depan bangsa," ujar Margianta yang juga pendiri komunitas sosial, Emancipate Indonesia.

Anak muda lainnya yang juga menyuarakan pendapatnya mengenai putusan MK ialah Yaafi Iman Buchori (24) yang menyambut baik putusan tersebut.

Ia menilai apa yang sudah diputuskan sembilan hakim MK menunjukan bahwa kubu Prabowo-Sandi tidak bisa membuktikan adanya kecurangan dalam Pilpres 2019.

"Putusan MK sudah bagus. Kubu 02 memang kurang meyakinkan pembuktiannya. Harapan saya agar kedepannya, masalah-masalah yang sempat terjadi di pemilu ini tidak berkepanjangan dan tidak lagi memecah belah bangsa Indonesia," tandas Yaafi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya