Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief ikut berkomentar mengenai hasil investigasi Majalah Tempo mengenai aktor-aktor di balik kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu.
Andi menilai langkah yang dilakukan kubu 02 saat ini adalah aksi premanisme karena memakai cara-cara kekerasan.
Kuat dugaan menurut investigasi Majalah Tempo, mantan anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat penculikan mahasiswa pada 1998 lalu berada di balik kerusuhan tersebut.
"Jika laporan Majalah Tempo benar, langkah Partai Demokrat sudah tepat. Bukan menolak People Power, tapi tidak ingin terlibat Premanisme. Penghianat dalam koalisi adalah yang menggerakkan premanisme," tulis Andi melalui akun twitternya @AndiArief_, Selasa (11/6).
Baca juga: Kembali Sambangi MK, Kuasa Hukum 02 Lengkapi Berkas Permohonan
Menurut Andi, temuan hasil investigasi Majalah Tempo tersebut harus menjadi catatan bagi Prabowo-Sandi untuk segera mengambil langkah agar tidak terseret terlalu jauh.
"Partai Demokrat justru berpendapat Pak Prabowo dan Sandi Uno harus diputus hubungannya dengan para setan gundul yang memanfaatkan momen Premanisme. Fase yang kita hadapi saat ini adalah memberantas premanisme agar Mahkamah Konstitusi bisa memutus seadilnya dan jalan rekonsiliasi atau healing sesudahnya tidak direcoki," lanjut Andi.
Andi yang adalah mantan aktivis 1998 memastikan kerusuhan tidak pernah mampu menjadi jalan bagi kontestan Pemilu untuk membalikan keadaan setelah kalah Pemilu.
"Di dunia ini tidak dikenal teori dan tidak pernah tercatat bahwa sebuah kekuatan politik yang kalah Pemilu bisa membalikkan keadaan dengan membuat kerusuhan. Filipina 1986 bukan karena semata pemilunya, namun puncak people power belasan tahun lamanya," pungkas Andi. (OL-2)
DPP Partai Demokrat memastikan Andi Arief tidak lagi menduduki jabatan strategis di partai. Hal ini menyusul penunjukkan Andi Arief sebagai Komisaris PLN
Andi Arief akan bersaksi untuk terdakawa Mantan Bupati Penajem Paser Utara sekaligus mantan Kader Demokrat Abdul Gafur Mas’ud.
Andi Arief menjadi saksi kasus dugaan korupsi terkait penyertaan modal Pemkab PPU pada Perusahaan Umum Daerah pada 2019-2021.
Melalui akun X, Andi Arief mengunggah surat yang diduga tulisan tangan Anies Baswedan yang mengajak AHY sebagai cawapres.
KPK menduga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menerima uang hasil korupsi di kasus penyertaan modal di Penajam Paser Utara.
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AGM (Bupati nonaktif PPU Abdul Gafur Mas'ud)."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved