Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Andi Arief Sebut Setan Gundul Tengah Manfaatkan Momen Premanisme

Thomas Harming Suwarta
11/6/2019 13:10
Andi Arief  Sebut Setan Gundul Tengah Manfaatkan Momen Premanisme
Andi Arief(MI/BARY FATHAHILAH)

POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief ikut berkomentar mengenai hasil investigasi Majalah Tempo mengenai aktor-aktor di balik kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu.

Andi menilai langkah yang dilakukan kubu 02 saat ini adalah aksi premanisme karena memakai cara-cara kekerasan.

Kuat dugaan menurut investigasi Majalah Tempo, mantan anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat penculikan mahasiswa pada 1998 lalu berada di balik kerusuhan tersebut.

"Jika laporan Majalah Tempo benar, langkah Partai Demokrat sudah tepat. Bukan menolak People Power, tapi tidak ingin terlibat Premanisme. Penghianat dalam koalisi adalah yang menggerakkan premanisme," tulis Andi melalui akun twitternya @AndiArief_, Selasa (11/6).

Baca juga: Kembali Sambangi MK, Kuasa Hukum 02 Lengkapi Berkas Permohonan

Menurut Andi, temuan hasil investigasi Majalah Tempo tersebut harus menjadi catatan bagi Prabowo-Sandi untuk segera mengambil langkah agar tidak terseret terlalu jauh.

"Partai Demokrat justru berpendapat Pak Prabowo dan Sandi Uno harus diputus hubungannya dengan para setan gundul yang memanfaatkan momen Premanisme. Fase yang kita hadapi saat ini adalah memberantas premanisme agar Mahkamah Konstitusi bisa memutus seadilnya dan jalan rekonsiliasi atau healing sesudahnya tidak direcoki," lanjut Andi.

Andi yang adalah mantan aktivis 1998 memastikan kerusuhan tidak pernah mampu menjadi jalan bagi kontestan Pemilu untuk membalikan keadaan setelah kalah Pemilu.

"Di dunia ini tidak dikenal teori dan tidak pernah tercatat bahwa sebuah kekuatan politik yang kalah Pemilu bisa membalikkan keadaan dengan membuat kerusuhan. Filipina 1986 bukan karena semata pemilunya, namun puncak people power belasan tahun lamanya," pungkas Andi. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya