Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief ikut berkomentar mengenai hasil investigasi Majalah Tempo mengenai aktor-aktor di balik kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu.
Andi menilai langkah yang dilakukan kubu 02 saat ini adalah aksi premanisme karena memakai cara-cara kekerasan.
Kuat dugaan menurut investigasi Majalah Tempo, mantan anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat penculikan mahasiswa pada 1998 lalu berada di balik kerusuhan tersebut.
"Jika laporan Majalah Tempo benar, langkah Partai Demokrat sudah tepat. Bukan menolak People Power, tapi tidak ingin terlibat Premanisme. Penghianat dalam koalisi adalah yang menggerakkan premanisme," tulis Andi melalui akun twitternya @AndiArief_, Selasa (11/6).
Baca juga: Kembali Sambangi MK, Kuasa Hukum 02 Lengkapi Berkas Permohonan
Menurut Andi, temuan hasil investigasi Majalah Tempo tersebut harus menjadi catatan bagi Prabowo-Sandi untuk segera mengambil langkah agar tidak terseret terlalu jauh.
"Partai Demokrat justru berpendapat Pak Prabowo dan Sandi Uno harus diputus hubungannya dengan para setan gundul yang memanfaatkan momen Premanisme. Fase yang kita hadapi saat ini adalah memberantas premanisme agar Mahkamah Konstitusi bisa memutus seadilnya dan jalan rekonsiliasi atau healing sesudahnya tidak direcoki," lanjut Andi.
Andi yang adalah mantan aktivis 1998 memastikan kerusuhan tidak pernah mampu menjadi jalan bagi kontestan Pemilu untuk membalikan keadaan setelah kalah Pemilu.
"Di dunia ini tidak dikenal teori dan tidak pernah tercatat bahwa sebuah kekuatan politik yang kalah Pemilu bisa membalikkan keadaan dengan membuat kerusuhan. Filipina 1986 bukan karena semata pemilunya, namun puncak people power belasan tahun lamanya," pungkas Andi. (OL-2)
Antara Andi Arief dengan Kivlan Zen yang saling tuding kubu lawan menyoal setan gundul dan klaim kemenangan 62%.
Pihak kepolisian terus mendalami informasi beberapa saksi yang sedang diperiksa, termasuk soal ada tidaknya perempuan.
ORMAS Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA) mengutuk keras pernyataan politisi Partai Demokrat Andi Arief, yang menyebut Hasto Kristiyanto mirip dengan DN Aidit
Politikus senior Partai Demokrat berinisial AA diamankan Satgas NIC Bareskrim Polri usai mengonsumsi sabu serta barang bukti yang disita dan kloset yang terpaksa dibongkar untuk mendapatkan barang bukti yang dibuang tersangka AA ke dalam kloset hotel.
Sesaat sebelum digerebek, Andi disebut sempat membuang barang bukti mirip bong ke kloset. Namun, barang bukti itu berhasil diamankan dengan menggunakan bantuan pihak hotel. Andi dikabarkan menolak untuk dites urine.
Saat ini, Demokrat sedang mencari tahu kebenaran masalah ini dan ingin bertemu dengan Andi Arief untuk menanyakan langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved