Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KUBU Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Partai Demokrat untuk tidak membikin gaduh di internal koalisi pendukungan paslon 02. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan sebaiknya Demokrat memahami posisinya di koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Setidaknya, kata Andre, hingga proses sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) usai.
"Kalau mau bertahan, mungkin sampai sidang MK selesai, tolong jangan bikin gaduh di dalam," kata Andre, ketika dihubungi, Minggu (9/6).
Meski demikian, ia mengatakan pihaknya tidak melarang Demokrat jika memang ingin keluar dari koalisi. Akan tetapi, ia menyayangkan sikap dan pernyataan kader Demokrat yang memicu polemik di tubuh koalisi.
"Urusan Demokrat kami serahkan sepenuhnya kepada mereka. Kalau mau keluar karena sudah tidak sabar untuk jadi menteri pada reshuffle bulan depan, ya monggo. Kami tidak akan melarang dan memaksa," kata Andre.
Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membeberkan penyebab Prabowo kalah dalam Pilpres 2019 melalui cicitannya di Twitter.
Andi mengungkap awal tanda-tanda kekalahan saat memaksakan Sandiaga Uno sebagai calon wapres. "Tidak ada pandangan subjektif pada Sandi Uno dari Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Berdasarkan survei saat itu, Sandi teridentifikasi politik SARA, sehingga sulit menang di Jateng dan Jatim yang pemilihnya besar. Pak Prabowo keras kepala dan meninggalkan Demokrat. Kini terbukti," ungkap Andi. (P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved