Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, berharap Idul Fitri dapat dijadikan momentum untuk saling memaafkan serta menurunkan tensi politik yang sempat memanas pascapesta demokrasi di Tanah Air.
Penegasan itu disampaikan Wiratno kepada wartawan disela-sela acara Open House yang digelar di rumah dinas Menkopolhukam, di Jalan Denpasar Nomor C3/9, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (5/6). Hadir pula sejumlah tokoh dan kolega, termasuk Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr.
Baca juga: Surya Paloh Open House di Kantor DPP NasDem
"Merupakan suatu kehormatan Dubes Amerika Serikat datang ke rumah saya. Memberikan apresiasi terhadap keamanan yang sekarang terjaga dengan baik, dengan selamat," ujarnya.
Mantan Panglima ABRI (TNI), itu menambahkan Hari Raya Lebaran sedianya dapat dimaknai oleh semua pihak, khususnya politisi untuk menurunkan tensi politik, selain memang Idul Fitri juga wajib dimanfaatkan sebagai ajang untuk saling memaafkan.
"Idul Fitri, kan fitri, murni kembali ke suatu yang bersih. Mudah-mudahan dimaknai seluruh bangsa Indonesia, terutama politisi yang saat ini sedang melanjutkan usaha kompetisinya. Mudah-mudahan langsung lebih reda lagi, lebih masuk ke jalur-jalur hukum dan konstitusi yang ada." tandasnya.
Selain itu, sambung dia, pemerintah yang notabene bagian dari aparat keamanan juga berharap dengan suasana Lebaran maka tensi politik maupun keamanan yang cukup memanas dapat mereda. "Itu harapan bangsa Indonesia," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved