Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PBNU : Idul Fitri Momentum Rekonsiliasi Antar-Tokoh Politik

Indriyani Astuti
03/6/2019 20:29
PBNU : Idul Fitri Momentum Rekonsiliasi Antar-Tokoh Politik
Sekretariat PBNU menggelar Ikhbar 1 Syawwal 1440 H di Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (3/6)(MI/Indriyani Astuti)

UMAT Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri 1 Syawwal 1440 Hijriah pada Rabu (5/6). Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat termasuk para tokoh politik untuk saling memaafkan dan rekonsiliasi pada momen lebaran tersebut.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengajak agar Idul Fitri dirayakan dengan hati yang bersih dan jangan dikotori dengan perbuatan yang merusak atau tidak bermanfaat.

"Sayang puasanya, kalau puasanya dijalani dengan baik dan sempurna maka kembali ke Fitrah. Selain salat Idul Fitri juga silaturahim," ujarnya di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (3/6).

Ia menuturkan, saat Idul Fitri, masyarakat melakukan "Halal bi halal" atau saling berkunjung. Kebiasaan itu, terang Said Aqil, menjadi ciri khas islam nusantara.

Baca juga : Idul Fitri Momentum Rajut Kembali Persaudaraan

Setelah berhasil satu bulan membangun hubungan dengan Allah SWT selama Ramadan, imbuhnya, umat muslim sejatinya membangun hubungan dengan sesama manusia. dengan silaturahim

"Santri membangun hubungan dengan gurunya, junior dengan seniornya. Itu ciri khas agama islam dan kita punya istilah Halal bi Halal, islam nusantara. Kalau secara pribadi kita bisa bersatu kembali, masa politik tidak bisa?," terangnya.

Ia mengatakan dengan rekonsiliasi antar tokoh politik terutama kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, diyakini akan mendinginkan suasana yang sempat tegang pasca pemilihan presiden serta memperkuat persaudaraan kembali.

"Pemilu yang menang orang Indonesia, yang juara kedua juga orang Indonesia. Yang menang jangan sombong yang kalah jangan marah. Seperti sepak bola, bertanding saudara kita sendiri," tuturnya.

Ia mengatakan bahwa dengan kembali menyatu dan bergandengan tangan, akhirnya bangsa Indonesia bisa bergotong royong sehingga bersama membangun bangsa. Berhasil pun karena bersama-sama.

"Kalau dua tokoh ini (Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subiant0-Sandiaga Uno) silaturahim, barangkali bisa mendinginkan suasana 85%, sisanya ya 15%," tukasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya