Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta akan membangun hunian sementara bagi korban kebakaran di Kampung Bandan, Jakarta Utara.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Kelik Indriyanto menargetkan pembangunan bisa selesai dalam waktu dua bulan. Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan dokumen lelang pembangunan hunian sementara atua selter.
"Tugas kami membangun hunian sementara. Saat ini, korban kan masih banyak yang tinggal di tenda-tenda dan tenda tersebut tidak laik. Pak Gubernur minta mereka diamankan," kata Kelik di Balai Kota, Rabu (29/5).
Baca juga: Saat Libur Lebaran, Car Free Day di Jakarta Ditiadakan
Kelik mengatakan selter yang dibangun sebanyak 262 unit sesuai dengan jumlah KK yang terdampak. Ia pun mengakui ada perubahan data antara jumlah KK terdampak kebakaran dengan yang dilaporkan kepadanya baru-baru ini.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan banyaknya warga penyewa yang tinggal mengontrak di petak-petak di lahan tersebut.
"Memang informasi ke kami berkurang jumlahnya. Mungkin ada yang mengontrak di sana pindah," tegasnya.
Selagi menunggu proses lelang selesai, Kelik menuturkan, pihaknya juga menunggu informasi terkait kebutuhan sosial yang akan disurvei oleh anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Marco Kusumawijaya.
Kelik pun memastikan, PT KAI sebagai pemilik lahan sudah setuju dengan rencana ini. Sebab, PT KAI pun akan menggunakan lahan itu untuk digunakan sebagai jalur kereta menuju depo kereta rel listrik (KRL).
Di sisi lain, nantinya Pemprov DKI melalui Perumda Pembangunan Sarana Jaya akan melakukan diskusi lebih lanjut soal pembangunan hunian permanen bagi warga.
Baca juga: LRT akan Dilanjutkan Hingga Stadion BMW
"Nanti pembicaraan dari Sarana Jaya dengan KAI business to business. Karena mereka kan membutuhkan lahan untuk 'stabling' kereta. Makanya mereka harus ada desain bersama agar nyambung kebutuhannya," ujarnya.
Sebelumnya, akibat kebakaran yang terjadi pada 11 Mei silam sebanyak 450 KK atau 3.500 warga kehilangan tempat tinggal dan tinggal di pengungsian. Lokasi kebakaran berada di Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved