Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PARTAI Gerindra menegaskan belum membahas mengenai posisi pimpinan MPR. Saat ini, Gerindra masih fokus menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan dan rekapitulasi suara pemilu presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya kira, nanti kita akan bahas pada waktuya. Ini bukan waktu yang tepat untuk membahas itu," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (21/5).
Baca juga: Prabowo Tegaskan Tolak Hasil Rekapitulasi Suara
Fadli mengatakan, kemungkinan hal itu baru akan dibahas oleh Gerindra pada bulan September mendatang, di mana masa jabatan DPR dan MPR akan berakhir pada 30 September mendatang.
"Saya kira nanti di akhir September atau awal Oktober pasti akan dibahas. Pemilihan kan nanti Oktober. Masa periode ini akan berakhir 30 September. Masih ada tiga atau empat bulan ke depan," ujar Fadli.
Fadli mengatakan bahwa meski secara perolehan suara Gerindra seharusnya memiliki hak di pimpinan MPR, pihaknya belum secara spesifik menyiapkan kader untuk mengisi posisi-posisi tersebut.
Baca juga: Kemenangan Jokowi-Amin Adalah Kemenangan Rakyat
"Kita sekarang tidak memikirkan itu, yang kita pikirkan bagaimana aspirasi masyarakat, tuntutan-tuntutan masyarakat terhadap kecurangan pemilu, ketidakjujuran, ketidakadilan, dan berbagai masalah dalam pilpres ini," ujar Fadli.
Berbeda dengan Gerindra, beberapa partai koalisi pemerintah menyatakan telah menyiapkan kader dan pilihan paket pimpinan untuk mengisi kursi pimpinan MPR. Setidaknya Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan NasDem yang telah menegaskan mengharapkan posisi pimpinan MPR bagi kader partainya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved