Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Terduga Teroris EY Miliki Peran Vital di JAD Lampung

Ferdian Ananda Majni
09/5/2019 18:33
Terduga Teroris EY Miliki Peran Vital di JAD Lampung
Ilustrasi(Dok.MI)

KAROPENMAS Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 berinisial EY atau Rafli 27, memiliki peran vital di dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung. Bahkan dia menjadi mentor sekaligus donatur organisasi radikal tersebut.

"EY ini hanya berkecimpung di daerah bekasi saja, dia memiliki peran yg cukup vital di daerah jakarta dan sekitarnya. EY seorang amir JAD Bekasi, dia menggantikan amir yang ditangkap beberapa waktu lalu," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5)

Dedi menambahkan, dana yang diberikan EY digunakan untuk membuat bahan peledak oleh SL, pemimpin JAD Lampung dan anak buahnya. Bahkan EY juga mengajarkan SL 34 serta dua anggota JAD Lampung lain, S dan T merakit bom.

"Kalau EY, selain menjadi penyandang dana, dia juga merupakan leader (Amir) daripada SL. Karena status di dalam amirnya itu jauh lebih tinggi," terangnya.

Baca juga: Pemilik Gerai Wanky Cell Diduga Anggota JAD

Dedi tak memungkiri, apabila EY memiliki keahlian tertentu. Apalagi dia mampu mencampurkan beberapa senyawa kimia tunggal untuk menjadi bahan bom dengan daya ledak sangat tinggi (high explosive).

"Dia juga merekrut anak-anak muda untuk bergabung di dalam kelompok JAD Bekasi," paparnya.

Dedi menjelaskan mereka juga akan melakukan serangan terhadap aksi massa, jelang tanggal 22 Mei. Pasalnya saat itu banyak aksi massa bisa dimanfaatkan yang berujung people power. Oleh karena itu, mereka anggap merupakan suatu momentum kelompok itu melakukan serangan.

"Satu sisi menimbulkan korban yang banyak, sisi kedua mereka menginginkan chaos. Kalau merembet kemana-mana. sleeping cell mereka akan bangkit seperti kerusuhan di negara Suriah, Irak maupun di Malawi, konsepnya seperti itu," tuturnya.

Diketahui EY ditangkap di SPBU Pertamina, Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (8/5), pukul 13.48 WIB. Setelah menangkap, polisi menggeledah toko ponsel Wanky Cell miliknya di Bekasi dan menemukan bom pipa yang sengaja disimpan.

Penangkapan EY merupakan hasil pengembangan Densus 88 atas ditangkapnya dua terduga teroris di Bitung, Sulawesi Utara pada 2 Mei 2019. Kemudian, mereka mendapat titik terang adanya kelompom teroris JAD Lampung di Bekasi, Jawa Barat.

Dari informasi itu, Densus 88 menangkap kelompok teroris JAD Lampung pimpinan SL di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Bahagia, Babelan, Bekasi pukul 04.34 WIB pada Sabtu (4/5) lalu pukul 04.34 WIB.

Setelah menangkap SL, polisi kembali menangkap AN 20 di Jalan Keramat Kedongdong, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, pukul 08.49 WIB.

Seorang teroris lainnya, MC 28 juga diciduk di Jalan Waringin, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Tegal, Jateng, pukul 14.30 WIB.

Dalam rangkaian penangkapan di Bekasi, seorang teroris yang tidak disebutkan identitasnya, ditembak mati karena melakukan perlawanan. Perburuan berlanjut ke IF alias Samuel 19 dan T 25, yang sempat kabur saat kelompoknya ditangkap.

S ditangkap di Jalan Dr Ratna, Jati Bening, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi pada pukul 07.42 WIB. Sementara T ditangkap di Jalan The Cluster California, Kelurahan Jati Kramat, Kecamatan Jati Asih pukul 08.18 WIB.

Densus 88 masih terus mencari beberapa anggota kelompok lainnya yang berpencar di sejumlah daerah di Indonesia.

"Yang diungkap totalnya ada 8 orang, 6 di antaranya ditangkap pada 4 dan 5 Mei 2019. Sebelumnya ada 2 orang yang ditangkap di Bitung pada 2 Mei. Masih ada beberapa orang lagi yang masih dikejar oleh Densus 88," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya