Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH mengatakan ibu kota baru akan memiliki luas maksimal 300 ribu hektare (ha). Angka tersebut jauh lebih besar dari total daratan Jakarta yang hanya 66 ribu ha.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil memastikan pemerintah telah mengantongi lokasi yang tepat dengan ketersediaan lahan seluas itu.
"Kami sudah tahu. Sudah ada gambarnya. Lahannya juga ada. Bagus itu," ujar Sofyan di kantornya, Jakarta, Jumat (3/5).
Sofyan mengungkapkan lahan seluas 300 ribu ha disiapkan untuk membangun kota yang benar-benar mampu mengakomodir kehidupan di masa depan.
"Kami ingin kota ini didesain sebaik mungkin. Sekarang, Jakarta kita ini sudah tidak laik, tidak bersahabat. Kami ingin ibu kota baru memiliki jalan yang besar, danau, taman, kebun raya. Semua itu berdampingan dengan pembangunan infrastruktur," ucapnya.
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Segera Dibahas dengan DPR
Jika terlalu kecil seperti Jakarta, pertumbuhan populasi yang cepat akan kembali menggerus keindahan kota itu sendiri. Berbagai persoalan seperti lingkungan dan banjir pun diyakini akan segera mengikuti di belakangnya.
Tanah seluas 300 ribu ha itu, ungkap Sofyan, seluruhnya ialah milik negara yang kini masih dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tanah milik negara digunakan untuk menghemat anggaran karena pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pembebasan lahan. Selain itu, cara tersebut juga digunakan guna menghindari pembelian tanah oleh masyarakat secara besar-besaran di lokasi tujuan ibu kota baru.
"Kalau tanahnya punya negara, masyarakat tidak akan bisa beli. Dengan begitu pemerintah akan dengan leluasa mendesain tata ruang sebaik mungkin," tandasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved