Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Pernyataan 'People Power', Amien Rais Menebar Ketakutan

Insi Nantika Jelita
04/4/2019 17:52
Pernyataan 'People Power', Amien Rais Menebar Ketakutan
Diskusi bertajuk Curang Pemilu Berujung "People Power" di kantor Formappi, Jakarta, Kamis (4/4).(MI/PIUS ERLANGGA)

DIREKTUR PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyayangkan pernyataan atau statement Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Amien Rais yang menyerukan adanya gerakan massa atau people power jika diketahui hasil pemilu terindikasi kecurangan. Ia menilai apa yang diucapkan Amien Rais adalah menebar ketakutan pada masyarakat.

"Sangat disayangkan statement Amien Rais itu. Seharusnya sebagai elit senior memberikan tauladan yang baik bukan malah menebar ketakutan yang sangat tidak baik bagi proses demokrasi kita. Framing adanya people power malah berbahaya dan bisa membunuh demokrasi kita," ujarnya saat mengisi diskusi 'Curang Pemilu Berujung 'People Power?' di Kantor Formappi, Jakarta, Kamis (4/4).

Baca juga: TKN: Jangan Halalkan Segala Cara demi Politik Praktis

Framing yang dibangun Amien Rais soal people power, kata Ari, mempunyai maksud tertentu yakni bagi segerombol elit yang haus akan tirani dan menghalkan segala cara. "Tujuannya apa? Ya untuk menang. Segerombol elit ini secara sadar melakukan mem-framing negara ini tidak becus dalam lakukan pemilu. Elit atau tokoh ini malah sering melakukan blunder dan provokasi," kata Ari.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa sah-sah saja masyarakat atau elit lakukan kritik terhadap penyelenggara pemilu, namun bukan melakukan deligitimasi. Istilah people power itu, kata Ari, secara legitimasi bisa dibenarkan jika jalur hukum sudah buntu. Misalnya lembaga Pengawas Pemilu atau Pengadilan terbukti tidak bisa bekerja dengan baik.

"Sekarang zaman terbuka, meski ada potensi kecurangan tapi itu sempit. Masyarakat sipil berpartisipasi secara aktif melaporkan apa saja. Kalau itu digunakan (people power) malah yang ada kemunduran demokrasi," pungkas Ari. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya