Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENTERI Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan kesiapan pelaksanaan Pemilu sudah sangat maksimal. Aspek keamanan, penyelenggaraan dan fasilitator pelaksanaan Pemilu semuanya sudah siap.
"Dari sisi keamanan, penyelenggaraan, fasilitator, sudah siap. Tinggal kita menyiapkan masyarakat. Masyarakat kita imbau supaya jangan golput, semua harus melaksanakan hak pilihnya agar hak politiknya tidak disia-siakan. Harapan kita seperti itu," kata Wiranto saat ditemui usai membuka Rapat Koordinasi (Rakornas) Bidang Kewaspadaan Nasional Dalam Rangka Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2019 di Ballroom Grand Paragon Hotel, Jakarta, Rabu (27/3).
Rapat koordinasi ini, lanjut dia, untuk memantapkan kesiapan jelang Pemilu yang tersisa tiga minggu lagi. Ia ingin semua yang berkaitan dengan pemilu memiliki kesiapan yang prima karena kali ini merupakan pertama kalinya penyelenggaraan pemilu serentak.
"Kita tahu aparat keamanan siap, dengan gelar pasukan kemarin, TNI/Polri sudah siap mengamankan masyarakat dari rumah-rumah mereka sampai ke TPS, kemudian penyelenggara pemilu juga sudah siap," papar Wiranto.
Baca juga: Tingkat Partisipasi Publik di Pemilu Jadi Perhatian Khusus
Ia menjelaskan tidak ada alasan karena Pemilu masyarakat terpecah-belah. Hal aneh jika karena berbeda pilihan lantas menggerus kebersamaan. Pemilu, tegas Wiranto, merupakan ajang memilih pemimpin bukan permusuhan.
"Pilihan boleh beda, beda pilihan sudah biasa, beda pendapat biar saja, yang penting tidak berkelahi. Ingat, Pemilu ini ajang memilih pemimpin bukan ajang permusuhan,” tegas Wiranto.
Melalui pemilu, calon pemimpin harus beradu gagasan, konsep, dan integritas untuk meyakinkan pilihan masyarakat. Kewajiban konstitusi setiap lima tahun sekali ini bertujuan memilih pemimpin bukan mengadu pemimpin.
"Pemimpin tidak diadu tapi dipilih, dia tidak saling berhadapan tapi dihadapkan pada publik untuk menampilkan perilaku, track record (rekam jejak), menampilkan kompetensi yang berintegritas untuk dilihat dan dipilih masyarakat,” terangnya.
Sebagai bangsa yang besar, Wiranto berpesan agar Indonesia mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan yang telah dijaga dan dirawat selama ini. Berkat persatuan, Indonesia diakui dunia melalui Gallup Global Law and Order, yang menyematkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi di dunia, negara teraman nomor 9 di dunia dengan index 89, negara dengan tujuan investasi nomor 2 setelah Filipina.
"Indonesia meraih gelar sebagai negara dengan kepercayaan publik tertinggi nomor satu di dunia, negara tujuan investasi dan lain sebagainya. Saya pesan, ini adalah capaian kita, jangan sampai dirusak oleh permusuhan dan perpecahan Pemilu,” pungkas Wiranto.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved