Pesan Kuat Busana Putih Paslon 01

PASANGAN calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin memilih berbusana putih dalam gambar di surat suara.

Warna itu punya simbolisasi politik yang kuat bagi petahana.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan dalam kampanye terbuka dua hari terakhir, pasangan 01 selalu menyinggung perihal penggunaan warna putih.

Di Banten dan Jawa Timur, misalnya, Jokowi menegaskan warna putih menjadi simbol politik kebenaran.

"Putih adalah cermin kebersihan nurani yang menyebabkan alam pikir berkreasi dan berdaya cipta dengan segala sesuatu hal yang baik," kata Hasto di Jakarta, kemarin.

Beda dengan petahana, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memilih busana jas warna hitam dalam gambar surat suara mereka. Bagi Hasto, busana Prabowo-Sandi punya makna lain.

"Hitam adalah simbol politik hoaks, politik fitnah, yang selama ini selalu menyerang Jokowi-Amin," ujar Hasto.

Sekjen PDIP itu menilai warna putih adalah cermin politik berkeadaban sekaligus antitesis politik hoaks dan fitnah.

Sikap Jokowi yang selalu mengulang narasi 'putih adalah kita' dirasa sudah sangat tepat.

"'Putih adalah kita' kini semakin bergaung nyaring sebagai kekuatan moral melawan politik hitam. Kami akan berjuang dengan sepenuh hati melalui kekuatan moral politik putih ini," paparnya.

Sesuai seruan Jokowi, setiap regu penggerak pemilih (guraklih), saksi, serta seluruh simpatisan dan pendukung Jokowi-Amin diminta untuk terus bergerak.

Busana kebesaran putih-putih ala Jokowi-Amin bisa menjadi alat pemenangan oleh tim sukses.

"Putih tidak bisa dipakai oleh orang yang berkelakuan hitam. Apa itu kelakuan hitam? Fitnah, bicara tanpa budi pekerti, hoaks, dan berbagai bentuk racun peradab-an yang antikemanusiaan," ungkapnya.

Hasto menambahkan, tim pemenangan Jokowi-Amin semakin yakin akan jalan kebenaran politik yang ditempuh.

Terlebih, sebagian besar hasil sigi beberapa lembaga survei kredibel selalu mengunggulkan petahana, kendati kerap diterpa serangan fitnah.

"Satyam eva jayate, putih adalah kita," pungkasnya.

Hadapi dengan joget
Di Denpasar, Bali, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar kampanye rapat umum di Lapangan Kompyang Sujana.

Di sela kampanye, Prabowo sempat menegur salah satu peserta kampanye yang nyeletuk dan menyinggung pihak lain.

Saat mendengar itu, Prabowo langsung menegurnya agar tidak menyinggung orang lain.

"Jangan bicara pribadi. Kita hormati semua orang. Saya mengajarkan kepada rakyat Indonesia bahwa kita harus semangat berjuang, tetapi harus selalu sopan dan santun. Tidak boleh mencela," katanya.

Bila disakiti pihak lain, imbuhnya, harus disikapi secara kesatria dan tegar.

"Membalas dengan kebaikan budi. Dicaci maki balaslah dengan senyum. Kalau difitnah, kita joget saja," ucap Prabowo sambil berjoget di atas panggung.

Dia menegaskan tidak takut difitnah dan diintimidasi karena itu jalan kebenaran dan mulia.

"Kalaupun kita hancur di jalan yang benar, maka itu sangat mulia."

Setelah berjoget, Prabowo pun melanjutkan pidatonya. Ia mengajak seluruh rakyat agar bersikap kesatria dalam menghadapi persoalan apa pun. (OL/P-2)