Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kampanye Terbuka Jangan Ada Fitnah

Putri Rosmalia Octaviyani
25/3/2019 09:31
Kampanye Terbuka Jangan Ada Fitnah
Capres nomor urut 01 Joko Widodo melayani permintaan swafoto para pendukungnya saat kampanye terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu (24/3/2019)(ANTARA/Asep Fathulrahman)

SAAT memasuki babak kampanye terbuka jelang Pemilu serentak 17 April 2019, sejumlah pihak mewanti-wanti para kon­testan untuk tetap menjaga muruah persatuan bangsa.

Calon presiden, calon wakil presiden, calon anggota legislatif, calon anggota DPD, dan semua simpatisan tidak lagi menebarkan fitnah, hoaks, dan bentuk kampanye hitam lain untuk menjaring suara.

Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013, Mahfud MD, mengatakan momen kampanye ter­bu­ka seharusnya mengedepankan kesantunan dan adu gagasan.

“Kalau mau kritik, kritik yang sifatnya negative campaign. Kalau black campaign, itu sesuatu yang tidak ada lalu diada-adakan. Seakan-akan orang melakukan yang jelek. Padahal, itu tidak ada,” kata Mahfud di Jakarta, kemarin.

“Bawaslu berani tegas. KPU juga profesional menyikapi semua kontestan. Kalau KPU tidak netral, itu sumber bencana,” lanjut Mahfud.

Ketua MUI Kota Palu, Sulteng, Zainal Abidin, pun mengimbau pe­serta pemilu dan tim pendukung menjunjung tinggi etika dan akhlak saat kampanye. “Tidak per­lu menghina, memfitnah, dan menghujat. Kampanye itu mendidik dan mencerahkan rakyat. Semua agama tidak mengajarkan pemeluknya saling hujat, saling benci, dan saling fitnah.”

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, optimistis seluruh pe­serta kampanye dapat menjaga persaudaraan. “NasDem membawa misi besar untuk menyadarkan kehidupan kebangsaan kita yang harus terjaga. Kami terus menjaga persatuan dan kekitaan sebagai bangsa Indonesia,” ujar Sur­ya Paloh di hadapan puluhan ribu simpatisan yang menghadiri kampanye rapat umum di Lapang­an Basulapa, Provinsi Gorontalo, kemarin.

Komitmen
Capres petahana Joko Widodo ke­­tika menghadiri kampanye terbuka di Stadion Maulana Yusuf, Se­rang, Banten, kembali menyitir adanya fitnah dan hoaks yang beredar untuk memecah be­lah persatuan bangsa.

“Ini harus dilawan. Hoaks yang disebar justru bisa memecah belah warga. Katanya Jokowi-Amin kalau terpilih akan menghapus pen­didikan, melarang azan, dan melegalkan perkawinan sejenis. Ini fitnah, cara politik yang tidak beretika. Saudara harus berani me­respons ini. Jangan diam,” tandas Jokowi.

Di Makassar, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri kampanye terbuka di Lapangan Karebosi.

“Saya sudah bentuk tim pakar terbaik dengan otak terbaik Indo­nesia, tetapi hatinya harus bersih. Percuma orang pintar, tetapi tidak membela rakyat,” ungkap Prabowo yang disambut tempik sorak pendukungnya.

Dalam penilaian KPU, kampanye terbuka hari pertama kemarin berlangsung kondusif dan sesuai harapan. Menurut Komisioner KPU, Wahyu Setiawan, pihaknya menerima laporan dari KPU pro­vinsi hingga kabupaten/kota.

“Berdasarkan laporan, kampanye rapat umum berjalan lancar, tidak ada permasalahan yang berarti. Kami berharap semua peserta pemilu bisa mengoptimalisasikan masa kampanye 21 hari ke depan,” tutur Wahyu.

Sementara itu, anggota Bawaslu, Fritz Edward Siregar, menaruh ha­rapan tim kampanye terus me­ngedepankan program di sisa masa kampanye. “Kami harap semua memegang komitmen. Dalam kampanye, kami melihat masih ada yang membawa anak-anak, ada mobil dinas di area kampanye, dan aparatur sipil negara yang menghadiri kampanye. Itu bagian yang harus menjadi perhatian bersama.” (Mal/Uta/Hym/LN/Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya