Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Polisi Segera Limpahkan Berkas Kerabat Prabowo

Rifaldi Putra irianto
20/3/2019 09:20
Polisi Segera Limpahkan Berkas Kerabat Prabowo
(Ilustrasi)

POLISI telah memeriksa 10 saksi terkait kasus aksi pencurian atau akses sistem milik orang lain (skimming) mesin ATM yang dilakukan kerabat Prabowo Subianto, Ramyadjie Priambodo (RP). Sejauh ini, belum ada tersangka baru selain Ramyadjie.

"Sebanyak 10 saksi sudah kita periksa," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, polisi sedang menyusun berkas perkasa untuk diserahkan ke jaksa penuntut umum (JPU). Penyidik akan bekerja tepat dan cepat agar kasus tersebut dapat segera disidangkan. "Kita sedang pemberkasan penyelesaian berkas perkara," jelas Argo.

Ramyadjie ditangkap polisi di sebuah apartemen di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, pada 26 Februari lalu. Penangkapan tersebut merupakan hasil pengembangan setelah ada laporan dari salah satu bank atas dugaan skimming mesin ATM.

Setelah menangkap Ramyadjie, polisi kemudian menggeledah rumahnya di Menteng, Jakarta Pusat. Polisi lalu menyita sejumlah kartu ATM dari bank tertentu dan kartu putih yang sudah berisi data nasabah hasil skimming.

Barang bukti lainnya yang ditemukan penyidik ialah satu unit mesin ATM (anjungan tunai mandiri) offline. Kepada polisi, Ramyadjie mengaku membeli mesin ATM itu untuk mempelajari kelemahan mesin ATM. Polisi saat ini masih mendalami penjual mesin ATM tersebut.

Ia menambahkan, uang hasil kejahatan itu digunakan untuk keperluan pribadi. Sempat beredar kabar uang dialirkan ke kas Tidar yang diketuai Aryo Djojohadikusumo. "Pengakuannya uang tersebut untuk keperluan pribadi. Semua transaksi yang dilakukan tersangka RP itu dilakukan dalam bentuk Bitcoin," tutur Argo.

Ramyadjie telah melakukan 91 kali tindak pidana skimming pada mesin ATM di daerah Jakarta-Tangerang sejak 2018. Bank swasta korban skimming mengalami kerugian mencapai Rp300 juta.

Argo mengatakan berdasarkan foto yang didapat, penampakan pelaku mirip perempuan. Pasalnya, Ramyadjie menggunakan hijab sebagai alat penyamaran ketika beraksi membobol ATM. Hal itu terekam oleh kamera pengawas (CCTV). "Sekilas tidak tampak dia adalah lelaki," ujar Argo.

Pengurus Tidar

Baca Juga: TKN Minta Polisi Telusuri Dana Pelaku Skimming Kerabat Prabowo

Sempat beredar kabar bahwa Ramyadjie merupakan pengurus Tunas Indonesia Raya (Tidar), organisasi kepemudaan sayap Partai Gerindra. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan yang bersangkutan sudah tidak lagi menjadi pengurus Tidar.

"Saya sendiri enggak tahu ya siapa orangnya, yang mana, dikait-kaitkan dengan Pak Prabowo. Tapi kan wajar-wajar saja dalam kondisi seperti ini akan mengait-kaitkan. Kalau enggak salah itu sudah masalah lama, tapi kami terus mendalami," kata Edhy kepada wartawan, kemarin.

Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade membenarkan hubungan keluarga antara Ramyadjie dan Prabowo. "Yang bersangkutan bukan keponakan Prabowo, tapi kerabat jauh," kata Andre saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3) lalu.

Jubir Prabowo-Sandiaga itu memastikan kasus yang menjerat Ramyadjie tidak berkaitan dengan kampanye selama ini sehingga sebaiknya kepolisian memproses kasus tersebut. "Silakan pihak kepolisian proses secara hukum, ini tidak ada urusan dengan politik dengan BPN," tegas dia. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya