Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Romi tidak Bekerja Sendirian

Melalusa Susthira K
20/3/2019 09:15
Romi tidak Bekerja Sendirian
ROMAHURMUZIY DITAHAN KPK: Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).( ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

TERSANGKA kasus suap untuk pengisian jabatan di Kementerian Agama, Muhammad Romahurmuziy, diduga tidak bekerja sendirian dalam melakukan aksinya. Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengungkapkan, pihaknya sudah mengidentifikasi dan punya bukti terkait dengan dugaan tersebut. "Tersangka RMY tidak mungkin bekerja sendiri dan kami sudah mengidentifikasi dan sudah punya buktinya ya pihak yang diduga bekerja bersama-sama terkait perkara ini," katanya di Jakarta, kemarin.

 

Ia menyebutkan, pihaknya menduga sejumlah oknum di Kementerian Agama melakukan aksi bersama-sama dengan Romi untuk memengaruhi proses seleksi atau pengisian jabatan di Kementerian Agama. "Tentu akan ditelusuri lebih lanjut melalui penyidikan ini," ucapnya.

Sebagai langkah awal, KPK bakal memanggil Sekjen Kemenag Nur Cholis Setiawan terkait dengan kasus tersebut. Namun, KPK belum menyebut kapan pemanggilan dilakukan. "Tentu akan dipanggil baik Menteri, Sekjen Kepala Biro Kepegawaian, maupun pihak-pihak terkait sepanjang penyidik menilai ada klarifikasi yang perlu didengar dari mereka," katanya.

Baca Juga : Geledah Rumah Romi, Polisi Sita Laptop

KPK telah menyita uang senilai Rp180 juta dan US$30 ribu dari hasil penggeledahan yang dilakukan di ruang kerja Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Gedung Kemenag, Jakarta, Senin (18/3). "Jumlah tersebut yang berhasil ditemukan di laci meja kerja di ruang Menag," ungkapnya.

Selain itu, Febri menyebutkan, KPK juga sudah menggeledah rumah Romi dan menyita sebuah laptop milik Romi, Senin (18/3). "Selain melakukan penggeledahan di Kantor Kemenag dan DPP PPP, setelah itu, hingga malam, tim juga ditugaskan lakukan penggeledahan di rumah RMY di Condet," katanya.

PPP berbenah

Pada kesempatan lain, politikus PPP Muhammad Arwani Thomafi menyebutkan, partainya mulai berbenah diri dan bangkit menyongsong Pemilu 17 April mendatang. PPP telah tegas dan sigap merespons dengan langsung memberhentikan Romi dari jabatan ketua umum PPP serta mengangkat Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum PPP.

Menurutnya, kasus korupsi yang menjerat Romi selain diinsafi sebagai musibah yang harus diterima partainya jelang pemilu yang tinggal beberapa minggu lagi, juga merupakan berkah karena justru memperkuat konsolidasi partainya itu sendiri. "Para tokoh-tokoh masyarakat yang selama ini hanya atau cukup berada di belakang layar, beliau-beliau ini justru sekarang ini mulai muncul ke permukaan bergerak langsung berada di garda terdepan untuk mempertahankan eksistensi kesuksesan PPP di 17 April nanti," ungkap Arwani.

Sikap tegas yang diambil PPP ini seolah ingin menunjukkan kepada publik bahwa partai berlogo Kabah tersebut tidak sama sekali mendukung praktik korupsi, sekalipun menjerat elite partainya. "Kami memang punya komitmen kuat, tegas di dalam mendukung setiap upaya pemberantasan korupsi," tegasnya. (Medcom/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya