Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
JUMLAH eksploitasi anak dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mengalami penurunan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap tren itu membuat Pemilu 2019 semakin baik dan semakin ramah pada anak-anak.
"Jika dibandingkan dengan Pemilu 2014, eksploitasi anak relatif turun ya, laporan yang masuk di kita. Kita tak hanya melihat sisi kuantitasnya, tapi dari sisi kompleksitas kasusnya," kata Ketua KPAI Susanto di Bawaslu, Jakarta Pusat, kemarin.
Dia mengatakan menyelamatkan anak-anak dari kampanye merupakan tantangan besar KPAI. Untuk itu, KPAI menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mewujudkan kampanye pemilu yang ramah anak.
"Maka kita harapkan di tahun 2019 ini, pemilu memang harus lebih ramah anak. Tidak hanya itu, visi -misi calon presiden, calon wakil presiden, calon anggota legisltaif memiliki kebijakan yang proanak, memiliki responsivitas pada isu anak," kata Susanto.
Dalam hal keterlibatan anak, sejauh ini KPAI mencatat masih ada anak-anak yang dilibatkan untuk mengajak untuk memilih dan menyebarkan material kampanye.
Menurutnya, hal itu bisa berdampak pada psikologis anak.
Baca Juga : TKN Nilai Ma'ruf Berhasil Kejutkan Masyarakat
"Contoh saja anak terlibat money politics, di sini tentu dampak dalam proses pembentukan karakternya, dampak pribadi anak dan dampak yang lain," ujarnya.
Dia juga mengingatkan UU 35 Tahun 2014 telah menyatakan bahwa anak berhak mendapatkan perlindungan dari penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik. Dia berharap pelaku politik tidak melanggar undang-undang tersebut.
"Pada 23 Juli 2018, kita sudah mengundang pimpinan partai politik untuk menandatangani komitmen bersama. Pada November, kita sudah mengundang timses. Ini semua demi 83 juta anak kita di Indonesia," cetus dia.
Ketua KPU Arief Budiman menegaskan pentingnya anak-anak diberi pemahaman politik, tetapi tidak melibatkan mereka dalam kampanye politk.
"Tugas kita memberikan pendidikan politik pada anak-anak. Itu tidak masalah. Namun, anak-anak tidak boleh dilibatkan dalam kampanye. Nah, ini yang berbeda," ujar Arief. (Ths/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved