Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
KETUA Tim Pengembangan dan Pengelolaan Portofolio Usaha Ulu (TP3UH) Pertamina, Gunung Sardjono Hadi, mengatakan dalam investasi di sektor minyak dan gas (migas) termasuk participating interest di Blok Basker Manta Gummy (BMG) tidak menyebabkan kerugian negara. "Jadi begini, saya ingin meluruskan karena kegiatan seperti ini tidak ada masalah kerugian, Yang Mulia," kata Gunung saat menjadi saksi dalam sidang perkara korupsi investasi Blok BMG yang membelit terdakwa Galaila Karen Kardinah alias Karen Agustiawan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (15/3) petang.
Gunung menjelaskan dalam melakukan pengeboran, baik eksplorasi maupun pengembangan sumur, tidak ada jaminan berhasil mendapatkan migas. Tingkat keberhasilannya terbilang rendah, antara 40%-50%. "Apakah (kalau tidak berhasil) dikatakan rugi? Saya kira tidak karena ini sesuatu yang sudah kita evaluasi. Inilah risiko, Yang Mulia," katanya.
Menurutnya, perhitungan di upstream sangat berbeda dengan pengolahan minyak mentah yang sudah bisa memprediksi hasil yang akan didapatkan. Tidak adaya kepastian di upsteam bisa ditanyakan kepada ahlinya. "Sukses ratio eksplorasi itu 40%-50%, Yang Mulia," imbuh Gunung.
Baca Juga: Saksi Sebut Akuisisi Blok BMG lewat Kajian Komprehensif dan Uji Tuntas
Dia juga menjelaskan kenapa Pertamina mau investasi di Blok BMG, Australia, pada 2009. Pertama, ingin menambah produksi minyak nasional meskipun perusahaan juga melakukan hal yang sama dalam negeri. "Sebelum BMG, kita akusisi Blok Tuban, bisa mendapat produksi. Tetapi secara nasional kan enggak bertambah. Salah satu untuk menutup gap antara demand dan produksi, kita harus mencari tambahan cadangan dari luar," jelasnya.
Senada dengan Gunung, Bayu Kristianto selaku manajer merger dan akusisi Pertamina menyatakan Blok BMG sangat menarik. Pertama, sudah terbukti ada lapangan minyak dan diproduksikan. Tidak mudah menemukan daerah seperti itu. Kedua, lanjut Bayu, Blok BMG juga sudah terbukti ada lapangan gas. "Itu buat kami sangat penting, sudah proven. Ketiga, di situ ada aset potensial, cikal bakal lapangan minyak dan gas baru," ungkapnya. (Ths/P-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved