Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

KPU Siap Usir Pendukung Provokatif di Debat Ketiga

Insi Nantika Jelita
12/3/2019 09:05
KPU Siap Usir Pendukung Provokatif di Debat Ketiga
()

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) membuat beberapa aturan yang akan diterapkan pada debat ketiga Pemilu 2019 yang mempertemukan dua calon wakil presiden. Salah satunya tidak memperbolehkan pendukung meneriakkan yel-yel provokatif.

"Para pendukung silakan memberikan dukungan-dukungan dalam bentuk yel-yel di dalam ruangan debat pada saat off air. Tetapi yel-yel itu harus bersifat mendukung paslon sendiri, tidak boleh yel-yel itu diarahkan untuk menyerang paslon lain," terang komisioner KPU Wahyu Setiawan saat dihubungi di Jakarta, Minggu (10/3).

Jika ada pendukung yang meneriakkan nada provokatif, pendukung itu bisa diseret keluar dari ruangan debat.

"Tidak menutup kemungkin-an, jika diperingatkan berkali-kali tidak tertib, bisa saja yang bersangkutan dikeluarkan dari arena debat," ungkap Wahyu.

Pada debat ketiga juga akan ada komite damai. Tugasnya ialah memastikan acara debat berlangsung kondusif. Komite damai terdiri atas perwakilan dari kubu 01 dan 02, serta KPU dan Bawaslu.

"Komite damai ini dimaksudkan untuk mengatasi jika ada permasalahan sepanjang debat. Kemarin itu saat debat kedua ada kegaduhan, KPU membuat regulasi dan telah disepakati TKN 01 dan BPN 02 untuk bersama-sama memastikan debat ketiga berjalan dengan baik disepakati membentuk komite damai," ucap Wahyu.

Total ada 450 undangan yang hadir pada debat ketiga. Setiap paslon diberikan 75 undangan dan tamu undangan dari KPU sebanyak 300. Pendukung diimbau tidak boleh membawa alat peraga kampanye kecuali pakaian atau busana yang dikenakan.

Debat ketiga berlangsung pada Minggu (17/3) di Hotel Sultan, Jakarta. Adapun tema yang diusung ialah pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan, sosial, dan budaya.

Tambah waktu

Selain itu, enam hari jelang debat ketiga pada Minggu (17/3), KPU mengubah format debat ketiga. Salah satunya ialah ada penambahan waktu pada segmen pertama, yakni saat pemaparan visi-misi, dan di segmen terakhir pada pernyataan penutup dari kedua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

"Pemaparan visi-misi dalam debat pertama dan kedua hanya 3 menit, sekarang 4 menit. Demikian pula untuk pernyataan penutup atau closing statement sebelumnya 3 menit, sekarang 4 menit. Alasannya untuk memudahkan kandidat menyampaikan pandangan-pandangan," tutur Wahyu.

Pihaknya juga menjamin net-ralitas panelis untuk debat ketiga. KPU menunjuk langsung para panelis. Jumlah panelis sudah ditetapkan 9 orang namun, yang baru terkonfirmasi 4 orang.

Mereka merupakan perpaduan dari kalangan akademisi, pengamat, dan profesi yang relevan terhadap isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya (lihat grafik).

Tidak ada video pendek yang akan ditampilkan dalam segmen debat ketiga sebagaimana pada debat kedua antarcapres. Semua pertanyaan debat akan dinarasikan kedua moderator, yaitu Alfitto Deannova dan Putri Ayuningtyas.

Cawapres 02 Sandiaga Uno mengharapkan debat menjadi sebuah sesi yang kaya akan substansi dan pemecahan masalah.

"Bukan saling menjatuhkan, saling sikut, apalagi mencaci maki di level pendukung," kata Sandi di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.

Ketua DPR Bambang Soesatyo mengharapkan debat lebih berkualitas. "Bisa menggambarkan akan dibawa kemana bangsa ini lima tahun ke depan oleh siapa pun nanti," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. (Faj/*/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya