Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jokowi Serukan Lawan Fitnah

Bayu Anggoro
11/3/2019 08:21
Jokowi Serukan Lawan Fitnah
Calon Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa pendukungnya saat menghadiri deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019).( ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

CALON presiden Joko Wi­­dodo menyeru para pendukungnya di mana pun berada untuk tidak menjelek-jelekkan kubu pasangan capres dan cawapres Prabowo Su­bianto-Sandiaga Uno.

Akan tetapi, apabila ada pihak yang menyebarkan fitnah, sudah selayaknya ditanggapi secara se­­rius.

Jokowi menegaskan hal itu ketika menghadiri acara Parahyang­an Bersatu, silaturahim tokoh ma­syarakat dan relawan Balad Jo­kowi Kabupaten Bandung Barat di Vila Istana Bunga, Parompong, Bandung Barat, kemarin (Minggu, 10/3/2019).

“Ya, tidak usah menjelek-jelekkan yang sebelah, tetapi jangan sampai kita difitnah, dijelek-jelekkan, tidak boleh. Kita harus lawan. Kalau kita digitu-gitukan, harus dilawan. Dipikir kita takut, takut enggak?” kata Jokowi kepada ri­­buan simpatisan yang hadir.

“Tidak!” jawab massa pendukung Jokowi-Amin serentak.

Capres petahana itu lalu meng-ajak para pendukungnya untuk tidak takut melawan hoaks yang beredar jelang Pilpres 2019. Jokowi meminta para pendukungnya menjelaskan dengan fakta dan data.

“Saya beri contoh, hoaks kalau azan tidak diperbolehkan lagi. Lo­gikanya tidak masuk, kalau tidak boleh sudah dari 4 tahun lalu dilarang dan tidak mungkin presiden Indonesia melakukan itu karena In­donesia negara berpenduduk mus­lim terbesar. Tugas Bapak-Ibu menjelaskan,” ujar Jokowi.

Jokowi sempat berdialog dengan seorang relawan terkait dengan kiat melawan hoaks dan fitnah yang ditujukan kepadanya dan ca­­wapres Ma’ruf Amin.

“Kami melakukan konfirmasi dari pintu ke pintu dan melakukan klarifikasi,” jelas relawan bernama Indri tersebut.

Jokowi selanjutnya mengemukakan bantahan informasi yang menyebut dirinya antek asing. “Padahal, sejumlah ladang minyak hingga tambang tembaga dan emas sudah mayoritas dimiliki Indonesia. Informasinya dibalik-balik, dipikir mudah mengambil Blok Mahakam? Blok Rokan? Free­port? Kalau mudah, sudah sejak du­lu diambil alih. Dipikir tidak ada intrik-intrik politik nasio­nal-internasional yang mencoba menakut-nakuti. Saya sampaikan kepada para menteri terus kerjakan. Risiko politik ada di saya,” ung­kap Jokowi.

Pengalaman
Sebelumnya, Jokowi menerima deklarasi dari alumni perguruan tinggi dan SMA se-Jawa Barat di Mo­numen Perjuangan, Bandung.

Dalam deklarasi yang dihadiri sekitar 20 ribu orang yang berhimpun dalam wadah Alumni Jabar Ngahiji itu Jokowi menyatakan ti­dak mudah memimpin negara se­besar Indonesia.

“Mengelola negara sebesar In­do­nesia tidak gampang. Setiap daerah berbeda-beda. Saya beruntung dimudahkan Allah memiliki pengalaman, mulai wali kota dua periode dan gubernur dan sekarang presiden,” kata Jokowi.

Perwakilan Alumni Jabar Ngahiji membacakan deklarasi dukungan kepada Jokowi. “Kami siap memenangkan Pak Jokowi untuk memimpin satu periode lagi,” ucap seluruh perwakilan yang membacakan deklarasi dukungan.

Saat menjawab dukungan itu, Jokowi menyatakan akan berpihak kepada bangsa dan negara, salah satunya dalam pengelolaan keka­ya­an negara.

Pakar komunikasi dari Stikom Semarang, Gunawan Witjaksana, mengimbau setiap kubu menyampaikan pesan politik yang menarik, mencerdaskan, etis, dan bermanfaat bagi masa depan masyarakat, bangsa, dan negara.

“Kampanye hitam yang bertebaran di media sosial jelang Pilpres 2019 itu sudah kontraproduktif. Rakyat semakin cerdas karena ba­nyak informasi yang mereka te­rima,” tandas Gunawan. (Ant/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya