Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Berbagai upaya perbaikan kinerja terus dilakukan DPR. Mulai dari pemaksimalan produk legislasi, hingga giat menjalin komunikasi dan menjaring aspirasi masyara-kat. Meski begitu, tidak mudah untuk membuat citra DPR sepenuhnya baik di masyarakat. Begitu juga dengan kinerja, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui secara maksimal proses dan hasil kinerja DPR dalam setiap tahun dan masa sidang.
"DPR masih terus berbenah diri. Kami terus mendorong perbaikan dari sisi persidang-an hingga pengelolaan anggaran," ujar Sekjen DPR Indra Iskandar dalam audiensi Sekjen DPR dengan Media Indonesia di Jakarta, kemarin. Indra mengatakan, kerap kali persepsi masyakat terhadap DPR masih rendah. Contohnya dalam hal produk legislasi. Bila dalam masa sidang produk legislasi yang dihasilkan minim, hanya DPR yang menjadi sasaran kritik.
"Padahal produk legislasi itu kerja bersama antara DPR dan pemerintah. Sebuah undang-undang tidak bisa disahkan tanpa ada persetujuan pemerintah," ujar Indra. Indra mengatakan sosialisasi akan terus dilakukan ke berbagai kalangan masyarakat, khususnya kalangan muda agar bisa mengenal lebih jauh DPR. "Kami semakin membuka diri, semua hal yang dilakukan DPR bisa dengan cepat diketahui masyarakat lewat pengembangan teknologi," ujar Indra.
Baca Juga: Cegah Politik Uang, Bawaslu Patroli di Hari Tenang
Sementara itu, Plt Direktur Pemberitaan Media Indonesia Gaudensius Suhardi, mengatakan tidak bisa dipungkiri pemahaman masyarakat terkait proses kerja pembuatan sebuah undang-undang masih rendah. DPR harus terus melakukan sosialisasi untuk mengubah kondisi tersebut. "Sosialisasi harus terus dilakukan dengan lebih sis-tematis," ujar Gaudensius.
Pendekatan harus dilakukan dengan lebih aktif pada masyarakat. Hal itu dibutuhkan agar kerja DPR dan berbagai kemajuan yang dilakukan bisa tersampaikan dengan baik ke masyarakat "Tidak ada demokrasi tanpa DPR. DPR harus cari satu pola untuk mengubah persepsi publik soal stigma DPR karena sebenarnya sudah banyak ada perbaikan di DPR dari sejak 1990-an," ujar dia. (Put/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved