Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKJEN Partai Gerindra Fadli Zon prihatin atas penangkapan Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief, Minggu (3/3) kemarin. Ia pun mengungkapkan kekhawatirannya dengan situasi saat ini karena narkoba masuk ke semua lini dari rakyat hingga elite politik.
"Ini situasi yang membahayakan, pemerintah harus introspeksi karena pengguna narkoba dalam empat hingga lima tahun terakhir meningkat tajam. Andi Arief mungkin sebagai korban dari derasnya arus narokba yang masuk," tutur Fadli Zon di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (5/3).
Fadli memandang saat ini Indonesia bukan hanya sebagai negara tujuan investasi melainkan menjadi pasar tujuan narkoba dari negara lain. Bahkan, narkoba yang masuk ke Indonesia diperkirakan sudah mencapai satuan ton karena semakin leluasa.
Fadli melihat hal ini sebagai tanda kemudahan seseorang dalam mendapatkan narkoba. Karena itu, Fadli meminta pemerintah segera berantas narkoba mulai dari bandarnya.
Baca juga: Sandiaga: Kita Berdoa yang Terbaik untuk Andi Arief
Sebagaimana diketahui, polisi menangkap Andi Arief di sebuah hotel kawasan Jakarta Barat. Dari laporan itu, Andi Arief diduga membuang bong atau alat penghisap sabu ke dalam kloset ketika dilakukan penggerebekan.
Politikus Demokrat tersebut dikenal sebagai tokoh yang vokal menyuarakan pandangan. Namanya pun sempat mencuat saat menuduh Prabowo sebagai Jendral Kardus karena menerima sejumlah uang dari Sandiaga Uno untuk memilih sebagai cawapres.
Andi juga menjadi tokoh elite yang menyebarkan kabar hoaks terkait tujuh kontainer surat suara sudah dicoblos beberapa waktu lalu. Dalam cicitannya, ia mendapat kabar tujuh kontainer surat suara dengan kondisi sudah dicoblos di Tanjung Priok. Meski akhirnya kabar tersebut dibuktikan sebagai hoaks.(OL-5)
DPP Partai Demokrat memastikan Andi Arief tidak lagi menduduki jabatan strategis di partai. Hal ini menyusul penunjukkan Andi Arief sebagai Komisaris PLN
Andi Arief akan bersaksi untuk terdakawa Mantan Bupati Penajem Paser Utara sekaligus mantan Kader Demokrat Abdul Gafur Mas’ud.
Andi Arief menjadi saksi kasus dugaan korupsi terkait penyertaan modal Pemkab PPU pada Perusahaan Umum Daerah pada 2019-2021.
Melalui akun X, Andi Arief mengunggah surat yang diduga tulisan tangan Anies Baswedan yang mengajak AHY sebagai cawapres.
KPK menduga Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menerima uang hasil korupsi di kasus penyertaan modal di Penajam Paser Utara.
"Diperiksa sebagai saksi untuk tersangka AGM (Bupati nonaktif PPU Abdul Gafur Mas'ud)."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved