Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan terus menjaga independensi mereka dalam pelaksanaan Pemilu 2019. "Saya merespons, insya Allah, kami bertujuh dalam posisi independen," kata komisioner KPU Wahyu Setiawan saat audiensi dengan massa aksi Forum Umat Islam di Gedung KPU, kemarin.
Wahyu memberi contoh sikap independen KPU soal perang tagar #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi dengan pihaknya menyatakan dua tagar itu tak melanggar aturan apa pun. Ia menjamin KPU terbuka terhadap kritik dan meminya semua pihak mengawasi KPU dan menegur jika ada indikasi keberpihakan. "Kritiklah kami kalau tidak independen, tapi kami selama ini berupaya independen," ujarnya.
Dia menegaskan KPU beker-ja berdasarkan aturan yang berlaku. "Tetapi, tentu saja tak ada gading yang tak retak, kami berupaya terus-menerus bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya dalam orasi aksi yang bertajuk 'Apel Siaga Umat untuk Pemilu Bersih, Juiur, Adil, tanpa Kecurangan', Ketua Media Center Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin yang menjadi perwakilan FUI mempertanyakan netralitas oknum aparat, baik sipil, kepolisian, maupun KPU. "Mereka oknum aparat, baik sipil Polri kita pertanyakan netralitas. Pada 2014 jadi saksi dan punya bukti bahwa yang melakukan curang ialah yang digaji rakyat. Kalau KPU tidak netral, kita wajib bubarkan KPU. Siap bubarkan KPU? Takbir!" ujarnya.
Baca juga: Ketua DPR Dorong KPU Gencarkan Sosialisasi
Ketua Dewan Penasihat PA 212, Amien Rais juga meminta KPU dan Bawaslu untuk tidak curang dalam menyelenggarakan pemilu 2019.
"Jadi kalau temen KPU dan Bawaslu bekerja bagus, jujur, tidak curang kita doakan mereka mendapat barokah rahmat hidayah dari Allah. Akan tetapi jika sampai curang kita doakan mereka dilaknat didunia dan akhirat," ucapnya.
Amien menambahkan, apabila KPU dan Bawaslu terbukti curang, pihaknya akan membuat perhitungan. "Sekali lagi kalau KPU, Bawalu jujur, mudah-mudahan dimuliakan Allah. Tapi bila curang dan tebukti, kita pasti akan buat perhitungan," katanya.
Adapun Ketua Setara, Hendardi menilai bahwa pernyataan Amien Rais dalam aksi tersebut merupakan hal yang wajar. "Tetapi, pada saat yang bersamaan Amien Rais juga mene-bar ranjau yang ditujukan untuk membenarkan tindakan-tindakan 'perlawanan' atas produk kerja KPU manakala menurut pandangannya KPU melakukan kecurangan yang terstruktur, sistematis,dan masif," jelasnya.
Ia menilai pernyataan keras Amien atas KPU bisa dipandang sebagai bentuk intimidasi politik yang ditujukan untuk membangun opini publik untuk melemahkan KPU. (Ins/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved