Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Jokowi Tantang Prabowo Berani Tunjuk Hidung

Rudy Polycarpus
02/3/2019 09:30
Jokowi Tantang Prabowo Berani Tunjuk Hidung
(MI/RAMDANI)

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menagih data yang disebutkan Prabowo Subianto bahwa Rp11 ribu triliun kekayaan warga negara Indonesia (WNI) berada di luar negeri. Jika data Prabowo valid, pemerintah siap memulangkan dana-dana itu kembali ke Indonesia.

"Kalau memang ada data dan ada bukti-bukti mengenai itu, ya disampaikan saja ke pemerintah," kata Jokowi yang merupakan kandidat petahana saat berbicara di Desa Botuwombato, Kabupaten Gorontalo Utara, kemarin.

Jokowi sangat berharap data yang diungkap Prabowo berdasarkan referensi yang tepercaya. Selama ini Ketua Umum Partai Gerindra itu kerap melontarkan pernyataan yang tidak berdasarkan data valid. "Akan kita kejar kalau memang itu benar," tegas Jokowi.

Sebelumnya, Prabowo menyebut banyak uang yang lari ke luar negeri mencapai hingga Rp11 ribu triliun. Jumlah itu diklaim dua kali lebih banyak daripada dana yang tersimpan dalam perbankan dalam negeri sebesar Rp5.400 triliun.

Baca juga: Jokowi Harmonis dengan Anies

"Sementara itu, jumlah uang di bank-bank, di seluruh bank di dalam negeri jumlahnya Rp5.400 triliun, berarti dua kali kekayaan Indonesia ada di luar negeri," kata Prabowo dalam pidato kebangsaan di Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/2).

Tunjuk hidung

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, TB Ace Hasan Syadzily, berharap Prabowo berani buka-bukaan dan membongkar siapa warga negara Indonesia yang menyimpan dana di luar negeri. Ace berharap Prabowo tidak asal bicara.

"Pak Prabowo sebaiknya menunjukkan batang hidungnya, siapa saja pihak-pihaknya yang menyimpan uang di luar negeri dalam jumlah yang besar hingga Rp11 ribu triliun itu. Jangan membuat pernyataan yang kontroversial seperti itu," ujar politikus Golkar tersebut.

Ace menambahkan, Jokowi melakukan langkah konkret untuk mengembalikan harta kekayaan Indonesia di luar negeri setelah menandatangani kerja sama dengan Swiss tentang tax fraud atau penyimpangan pajak pada 5 Februari silam.

Swiss merupakan negara tujuan utama bagi para penggelap pajak yang melarikan harta mereka ke Indonesia. Menurut Ace, penandatanganan perjanjian itu membuat harta kekayaan Indonesia yang disembunyikan di luar negeri bisa terlacak.

"Di sini kita bisa melihat, saat Prabowo Subianto hanya bicara kebohongan dan berwacana Pak Jokowi sudah melakukan aksi nyata. Dia mengembalikan harta kekayaan Indonesia di luar negeri dengan menandatangani kerja sama dengan Swiss tentang tax fraud," tukas Ace.

Prabowo selama ini kerap melontarkan wacana bahwa 1% warga menguasai sekitar 45% kekayaan di Indonesia, termasuk soal kepemilikan lahan. "Ini indikator, kita bertanya apakah negara kita sehat? Empat orang memiliki kekayaan (sebanding) dari 100 orang lebih," tukas Prabowo.

"Terutama elite, elite kita, terus terang saja saya sudah kapok dengan elite Indonesia, Pak yang bapak maksud elite siapa? Saya juga elite, tapi saya elite yang sudah tobat saudara sekalian," lanjutnya.

Namun, kritik tersebut belakangan menjadi bumerang. Terungkap dalam debat calon presiden putaran kedua, Prabowo menguasai ratusan ribu hektare tanah di Indonesia.

Setelah terungkap, ia tidak pernah lagi bicara soal 1% warga menguasai sekitar 45% kekayaan di Indonesia. (Mal/Ins/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya