Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Nasihat Ma’ruf kepada Sandi, tidak Sungkan saat Debat

Akmal Fauzi
20/2/2019 06:30
Nasihat Ma’ruf kepada Sandi, tidak Sungkan saat Debat
(MI/Ramdani)

CALON  wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, tidak sungkan terhadap dirinya saat debat ketiga Pilpres 2019 yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Maret mendatang.

Ma'ruf mengemukakan itu saat mengomentari pernyataan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut Sandiaga akan tampil santun saat debat nanti.

Debat ketiga diagendakan hanya mempertemukan cawapres kedua kubu, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

Kedua cawapres akan beradu gagasan mengupas berbagai persoalan di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan.

"Ya biasa saja. Berdebat bukan berarti berantem, kan tanya jawab. Saya ditanya, jawabnya bagaimana," kata Ma'ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta, kemarin.

Ma'ruf mengapresiasi rasa hormat sandi kepada dirinya. Menurut Ma'ruf, adu gagasan dalam debat bukan untuk sa-ling merendahkan atau tidak menghormati.

"Dalam debat kan kita ikut aturan yang ditetapkan KPU. Bukan hanya Pak Sandi ke saya (santun), saya juga yang tua ke yang muda harus saling menghormati," ujar Ma'ruf.

Sebelumnya, Sandiaga Uno dilaporkan mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya agak sungkan berdebat dengan Ma'ruf Amin yang merupakan seorang kiai senior.

Berbeda dengan Sandi, di lain sisi, Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengusulkan debat berikutnya berformat tarung bebas antara paslon 01 dan paslon 02.

"Jadi, free fight dari awal," kata Priyo, kemarin.

Priyo menjelaskan, dengan konsep tersebut, dari awal kedua pasangan calon memaparkan visi dan misi dengan waktu tertentu, kemudian pasangan calon lainnya langsung menanggapi berdasarkan apa yang disampaikan. "Selanjutnya begitu, bergantian paslon lainnya," kata Priyo.

Dalam menanggapi, kata Priyo, kedua pasangan calon dipersilakan menyampaikan pandangan, kritik, dan menguji keabsahan data atau fakta yang disampaikan. Dengan begitu, lanjut Priyo, publik akan melihat adu argumen dan gagasan yang seru di antara kedua pasangan sehingga publik mendapatkan substansi atas apa yang diperbincangkan.

"Itu memungkinkan rakyat untuk melihat pemikiran dari pemimpin," kata Priyo. (Mal/Faj/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya