Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Polisi Sebut Kesulitan Analisa CCTV di Kediaman Petinggi KPK

Ferdian Ananda Majni
15/1/2019 19:15
Polisi Sebut Kesulitan Analisa CCTV di Kediaman Petinggi KPK
(Ilham Pratama )

KAROPENMAS Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya mengalami kesulitan dalam menganalisa Closed Circuit Television (CCTV) terkait teror bom yang terjadi di kediaman petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarif. Pasalnya tangkapan kamera rendah dan tidak terbaca dengan jelas.

"Karena memang kondisinnya gelap kemudian untuk kameranya itu kemampuan rekaman untuk menangkap gambar itu perlu dianalisa kembali. Itu agak kesulitan," kata Dedi di Universitas Nasional, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).

Meskipun demikian, pihaknya akan melakukan pengambilan dan pengabungan seluruh rekaman yang telah disita tim penyidik dari kediaman petinggi KPK, lanjutnya, akan dicocokkan setiap tangkapan CCTV tersebut.

"Akan disingkronkan dengan CCTV yang lain. Karena kemampuan kamera untuk menangkap itu boleh dikatakan tidak sebagus dengan harapan kita," sebutnya.

Dedi meminta masyarakat bersabar dan mempercayakan kepolisian yang masih melakukan pendalaman dan penyidikan guna mengungkap pelaku teror tersebut.

Sebelumnya, Dedi mengaku tidak ingin berspekulai terkait motif teror bom yang dilakukan OTK terhadap kediaman para petinggi KPK beberapa hari lalu.

"Kita belum berani berspekluasi, harus tersangka ditangkap dulu, baru fakta hukumnya bisa disampaikan," kata Dedi, (12/1).

Terkait teror bom ini, sama seperti teror yang pernah dialami Ketua KPK sebelumnya, Novel Baswedan. Kata Dedi, pihaknya tidak bisa menduga-duga hingga proses penyelidikan selesai dan pelaku tertangkap.

"Belum berani memastikan, kan belum. Apa namanya, pesannya belum tertangkap, kalau pesannya sudah tertangkap kan baru dapat informasi tentag berbagai hal yang dia lakukan," sebut Dedi.

Diketahui dua rumah petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode M Syarif mendapatkan teror dari Orang Tak Dikenal (OTK), Rabu (9/1/2019).

Rumah Ketua KPK Agus yang berada di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi mendapat teror berupa benda mirip bom paralon di pagar rumah sekira 05.30 WIB.

Sedangkan, rumah Wakil Ketua KPK Laode yang berada di Jalan Kalibata Selatan, Jakarta Selatan dilempari dua bom molotov pada Rabu dini hari. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik