Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

BSSN Terus Pantau Arus Hoaks di Dunia Maya

Putri Rosmalia Octaviyani
05/1/2019 13:28
BSSN Terus Pantau Arus Hoaks di Dunia Maya
(Ilustrasi)

BADAN Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan selama jalannya masa kampanye, pemantauan hoaks dan konten provokatif terus dilakukan. Temuan dari pemantauan itu akan diserahkan ke Polri untuk ditindaklanjuti.

"Karena memang tugas Polri untuk lakukan itu. Kami hanya memantau dan membantu bila Polri membutuhkan data hasil pantauan di dunia siber," ujar Bidang Pemberitaan dan Humas BSSN, Tri Wahyudi, saat dihubungi, Sabtu (5/1).

Baca juga: Kritik Pemerintah Silakan, tapi Jangan Pakai Hoaks

Tri mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, pertemuan juga akan dilakukan dengan pihak-pihak terkait seperti Polri, Kemenkominfo, dan TNI. Pertemuan salah satunya dilakukan untuk membahas penguatan pengawasan dan penanggulangan hoaks di tahun politik saat ini.

"Kita juga tengah menyiapkan peresmian satgas anti hoaks. Di dalamnya, tidak hanya BSSN, tapi juga banyak instansi terkait lainnya," ujat Tri.

Ia mengatakan, satgas itu khususnya dibentuk untuk memantau arus di dunia siber pada bulan Januari hingga Oktober 2019. Di mana diprediksi gemuruh kampanye negatif dan hoaks akan semakin besar menjelang masa pencoblosan. "Jadi nanti banyak tugasnya. Monitoring dan sebagainya," ujar Tri.

Ia tidak menampik bahwa upaya penanggulangan hoaks tidak bisa hanya dilakukan secara reaktif. Langkah preventif juga harus terus dilakukan. Khususnya lewat literasa digital ke seluruh kalangan masyarakat.

Terkait literasi digital, ia mengatakan hal itu juga terus dilakukan. Tidak hanya oleh BSSN tetapi juga seluruh pihak terkait dunia siber. Khususnya Kemenkominfo dan Polri. "BSSN sendiri telah dan masih akan terus berkeliling untuk edukasi dan literasi itu. Mulai dari ke kampus hingga sekolah," ujar Tri.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Gelombang Tinggi Perairan Karawang

Ia juga mengakui bahwa literasi itu mungkin juga diperlukan untuk dilakukan ke kalangan partai politik dan seluruh peserta pemilu. Itu penting agar mereka juga bisa lebih waspada dan membendung potensi penyebaran hoaks yang bisa menimbulkan kegaduhan.

"Nanti akan kita pikirkan dan bahas soal itu. Memang itu hal yang sepertinya perlu dilakukan," ujat Tri. (pro)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya