Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tim Jokowi Fokus Tampilkan Hasil Kerja

MI
15/12/2018 11:46
Tim Jokowi Fokus Tampilkan Hasil Kerja
(ANTARA/Aprillio Akbar)

KUBU pembela pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat ini semakin gencar memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi. Mereka juga sempat mengajak para pendukungnya untuk meninggalkan media arus utama untuk beralih ke media sosial.

“Media-media kondang, media-media dengan nama besar, dan media-media yang mengatakan dirinya objektif bertanggung jawab untuk membela demokrasi. Mereka bagian dari usaha manipulasi demokrasi,” kata Prabowo di Jakarta, Rabu (5/12).

Peneliti PARA Syndicate, Bekti Waluyo, mengatakan pernyataan dan sikap kubu Prabowo-Sandiaga terhadap media arus utama itu ialah bagian dari strategi kampanye mereka.

Mereka menginginkan masyarakat lebih melihat informasi yang disebarkan tim kampanyenya melalui media sosial. Selain itu, media sosial juga digunakan sebagai salah satu sumber big data untuk mengetahui kondisi terkini di masyarakat.

“Itu tidak berpengaruh besar karena juga tidak mungkin atau sulit bila mereka mau benar-benar me ninggalkan media massa. Paling hanya lebih selektif saja,” kata Bekti dalam diskusi di PARA Syndicate, Jakarta, kemarin.

Bekti berpendapat bahwa tidak perlu ada respons serius dari kubu Jokowi. Kubu Jokowi dinilai lebih baik fokus pada pola dan cara kampanye yang selama ini telah diterapkan.

“Menurut saya, kubu Jokowi tetap saja dengan pola awal, dengan apa yang mereka punya. Pak Jokowi kan punya gaya yang manis dengan bahasa egaliter ke pasar-pasar, ke teman budayawan dan blogger juga sudah bagus,” ungkap Bekti.

Bekti mengatakan, kubu Jokowi tidak perlu sibuk berusaha menguasai­ media sosial sebagaimana laiknya kubu Prabowo. Media sosial dianggap dikuasai kaum milenial. Sementara itu, milenial sudah memiliki suara dan pemikiran yang tidak mudah diubah gerak kampanye.

Senada dengan Bekti, peneliti PARA Syndicate lainnya, Ari Nurcahyo, mengatakan kubu Jokowi lebih baik fokus pada kampanye yang mengedepankan data dan hasil kerja. Tim kampanye Jokowi-Amin tidak perlu terbawa arus dan cara kampanye kubu Prabowo.

“Kubu Jokowi sempat ter hanyut dengan gaya politik kubu lawan. Itu hal yang tidak perlu lagi,” tutur Ari.

Ia mengatakan, pola respons reaktif di media sosial merupakan hal yang tidak perlu dilakukan. Sebaiknya kampanye difokuskan pada materi yang dimiliki dan tidak terpengaruh gaya kubu lawan.

“Pergerakan di darat harus dimaksimalkan karena serangan­ darat itu lebih penting. Sebesar-besarnya pengaruh­ serangan udara itu hanya 30%. Jadi, kampanye di darat yang harus digencarkan untuk meningkatkan elektabilitas,” tandas Ari. (Pro/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya