Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
LEMBAGA Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sangat menyesalkan terjadinya pembunuhan puluhan pekerja jalan Trans Papua di Nduga beberapa hari lalu. Terlebih korban yang jatuh merupakan warga sipil yang tidak bersenjata.
"Ini tentu sangat disesali, apalagi korbannya cukup banyak", ujar Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu, di Jakarta, Rabu (5/12).
Baca juga: Pelibatan TNI di Pembangunan Papua Perlu Dievaluasi
LPSK berharap dan mendukung aparat keamanan untuk bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku dalam mengejar para pelaku. LPSK sangat berharap para pelaku bisa dibawa ke peradilan.
"Sehingga, selain untuk rasa keadilan bagi keluarga korban, juga bisa terungkap dengan jelas jaringan pelaku", harap Edwin.
LPSK siap mendukung aparat penegak hukum jika nantinya kasus ini masuk ke dalam sistem peradilan pidana. Dukungan tersebut sesuai dengan kewenangan LPSK, yakni perlindungan bagi saksi. Terutama jika memang ada saksi potensial membantu pengungkapan kasus.
"Apalagi yang dihadapi merupakan jaringan bersenjata, tentunya potensi ancaman terhadap saksi kasus ini juga besar", ujar Edwin.
Terkait keluarga korban, LPSK nantinya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan status kasus maupun keluarga korban.
"Hingga didapat pula keterangan siapa saja yang menjadi korban dan apa saja kebutuhan keluarga korban. Mereka tentunya harus dipulihkan karena trauma akibat peristiwa ini tentunya akan mendalam," jelas Edwin.
LPSK juga berharap agar peristiwa seperti ini tidak terulang. Terutama yang korbannya adalah warga sipil yang tidak tahu apa-apa.
"Semua pihak harus bisa menahan diri dan mengindari jatuhnya korban yang tidak tahu apa - apa. Kami berharap ini menjadi kejadian terakhir," pungkas Edwin. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved