Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MAHALNYA ongkos politik yang dibutuhkan partai, terutama pada masa Pemilihan Umum, membuat Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraeni mengusulkan kenaikan alokasi dana untuk parpol.
Titi mengatakan kenaikan ini dibutuhkan agar parpol tidak lagi mencari sumber dana lain yang akhirnya digunakan untuk kepentingan penyalur dana sehingga parpol hanya dikuasai oleh para elit yang memiliki uang.
"Tujuannya untuk membangun keseimbangan akses di tubuh partai dan tidak hanya dikuasai oleh mereka yang punya uang," kata Titi pada Seminar Nasional The Habibie Center di Jakarta, Rabu (14/11).
Titi mengatakan pihak yang memiliki kekuatan modal akan sangat mendominasi struktur kepengurusan partai. Alhasil, partai hanya dikuasai oleh para elit dan dia bebas memilih orang yang menempati struktur strategis.
"Sehingga partai politik ini dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka," kata Titi.
Maka dari itu, ketika partai mendapat tambahan alokasi diharapkan mampu memicu kader-kader yang memang memiliki kompetensi dan partai tidak lagi mencari aliran dana selain dari suntikan negara.
Meski demikian, Titi mengaku gagasan ini akan mengundang kontroversi dari publik. Kepercayaan publik yang rendah terhadap partai politik menjadikan alokasi dana ini bisa memicu pro-kontra.
Untuk itu, Titi meminta parpol melalui gagasan ini, jika diberlakukan akan mendongkrak kinerja para kader partai politik untuk benar-benar berkontribusi untuk masyarakat.
"Apa menunggu kinerja partai dulu baru ditingkatkan? Ini sebagai pemicu parpol harusnya," kata Titi. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved